REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebutkan kasus kesalahpahaman oknum TNI dan Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya akan diusut oleh penyidik gabungan. Ia menambahkan penyidik gabungan ini sudah dibentuk.
"Tim dari Polda Papua yaitu Dir Krimum Polda, Dirintelkam, dan Kabid Propambersinergi dengan yang sudah diperintahkan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih yaitu Danrem, Danbrigif, Danpomdam, dan komandan satuan di bawahnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Jayapura, Senin (13/4) malam.
Pernyataan ini disampaikan oleh Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab saat mengunjungi anggota, pascakesalahapahaman antara oknum TNI-Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, pada Senin pagi.
Di hadapan para prajuirt, ia mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut di tengah suasana Paskah bagi umat Nasrani di Bumi Cenderawasih. "Kami harus sampaikan hal-hal yang menjadi keprihatinan, kenapa di tengah hari besar umat Kristiani yaitu hari Paskah sampai bisa terjadi hal seperti ini," kata Waterpauw.
Waterpauw berharap kejadian ini tidak terulang lagi. "Apa yang sudah terjadi mari kita sikapi bersama dan hadapi proses ke depan," kata dia.
"Tetap bertugas seperti biasa untuk melayani masyarakat dengan menjalin sinergitas dan kerja sama yang baik dengan setiap institusi disini. Selalu koordinasikan dalam mengambil tindakan, kita dukung pemerintah dalam menjaga keamanan," katanya.
Dalam kunjungan di Kasonaweja itu, Paulus Waterpauw juga didampingi Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, Bupati Kabupaten Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, Dir Intel Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare, Kabid Propam Polda Papua Kombes Pol Fernando Sanches Napitupulu dan Kapolres Mamberamo Raya AKBP Alexander Louw.
"Hari ini kami hadir di sini bersinergi dengan para pemimpin satuan tugas yang ada di Mamberamo Raya, agar kami segera tahu keadaannya seperti apa di sini," katanya.
Pada Ahad (12/4) pagi sekitar pukul 07.40 WIT, di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya dikabarkan telah terjadi kesalahpahaman antara oknum TNI dan Polri. Kesalahpahaman itu berujung pada tertembaknya lima personel Polri dari Polres Mamberamo Raya oleh Satgas Pamrahwan 755/Yalet, di mana tiga di antaranya dinyatakan tewas setelah dilarikan ke RS Kasonaweja dan dua lainnya luka-luka.