REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Chelsea Frank Lampard meyakini klubnya dapat merasa bangga. Ini lantaran the Blues punya respons cepat terhadap pandemi covid-19.
"Saya sangat bangga menjadi pelatih klub ini, dengan cara Chelsea menanganinya," kata Lampard kepada Sky Sports, Senin (14/4). "Mereka sangat cepat untuk merespons dengan bantuan hotel dan ada banyak pekerjaan yang dilakukan dengan yayasan, dengan pengumpulan dana dan bersentuhan dengan para penggemar."
Klub London itu dengan cepat menawarkan kepada para pekerja medis agar dapat menggunakan hotel the Blues untuk tempat beristirahat saat Liga Primer Inggris dihentikan bulan lalu.
Chelsea juga telah berjanji untuk menyumbangkan dana kepada layanan amal Refuge melalui kampanye pengumpulan dana selama enam pekan.
Tidak seperti klub-klub Liga Inggris lainnya yang mendapat banyak kritik karena menggunakan skema cuti Pemerintah Inggris untuk membayar staf-staf non-bermain, Chelsea sejauh ini menentang penggunaan uang masyarakat.
Para pemain Liga Inggris dikritik sejumlah politisi, termasuk sekretaris kesehatan Inggris Matt Hancock, karena tidak menyetujui pemotongan gaji.
Bintang-bintang Liga Inggris kemudian menginisiasi pengumpulan dana yang akan disumbangkan untuk membantu para pekerja medis garis depan. Pembicaraan mengenai pemotongan gaji juga sedang berlangsung di beberapa klub.
"Para pemain sepak bola akan berusaha dan melakukan hal yang tepat. Menurut saya, mereka memerlukan waktu dan para politisi bergegas menodong saat sejumlah hal sedang disiapkan," ujar Lampard membela para pemain.
Pandemi covid-19 belum mencapai puncaknya di Inggris, kepastian mengenai berlanjutnya musim kompetisi masih belum jelas. Tim-tim juga masih belum diizinkan melakukan latihan bersama.
Saat kompetisi dihentikan, para pemain profesional tetap menjaga kebugaran di rumah masing-masing. Meski demikian, Lampard mencemaskan kondisi para pemain saat liga dapat diteruskan.
"Itu merupakan tantangan karena belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung," ucap sosok yang pernah bermain di Manchester City itu. "Kami mungkin memiliki fase pramusim yang pendek untuk mempersiapkan para pemain. Namun mereka profesional, maka Anda harus percaya bahwa mereka akan kembali dengan kondisi sebaik mungkin."