Selasa 14 Apr 2020 00:12 WIB

24 Anggota Jamaah Tabligh Asal India Jalani Rapid Test

24 anggota Jamaah Tabligh asal India yang ada di Gowa, Sulsel, jalani rapid test

Rapid test Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Rapid test Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Sebanyak 24 orang anggota Jamaah Tabligh asal India menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 di Masjid Jami Al Hidayah, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Senin (13/4). Bupati Gowa, Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan memerintahkan agar seluruh jamaah melakukan isolasi mandiri di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah.

Selain itu, petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area yang ditempati para jamaah tabligh tersebut. "Kami telah memerintahkan lurah, binmas dan babinsa untuk melakukan pengawasan kepada WNA yang melakukan isolasi mandiri. Kita juga telah menyiapkan kebutuhan pangan mereka dengan memberikan paket sembako," katanya.

Baca Juga

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Bupati Adnan pun memastikan, anggota jamaah tabligh tersebut bukan kelompok jamaah yang bermarkas di Jalan Kerung-Kerung, Makassar ataupun kelompok Ijtima 2020 di Pakkatto beberapa waktu lalu.

"Mereka semua ini bukan dari peserta ijtima," ucapnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Samata dr Rahma mengatakan, seluruh jamaah telah menjalani isolasi mandiri. Sementara salah satu di antaranya yang dari hasil pemeriksaan ditemukan memiliki gejala klinis masih akan dipastikan apakah dari hasil swab positif atau tidak.

"Besok dan lusa tim Puskesmas akan datang mengambil swab untuk memastikan hasilnya apakah betul positif," katanya.

Panitia penerima tamu luar negeri Ustad Gazali membenarkan adanya 24 anggota jamaah tablig di Markas Dakwah Masjid Al Hidayah. Mereka yang datang terbagi dalam tiga kelompok.

Ia menjelaskan, untuk riwayat perjalanannya mereka datang ke Indonesia pada 20 Desember 2019 lalu. Kemudian pada 26 Januari 2020 mereka melakukan perjalanan ke Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan syiar.

"Nanti pada 26 Maret ke 24 anggota jamaah ini masuk ke Kabupaten Gowa untuk melaksanakan kegiatan yang sama, namun karena situasi yang tidak memungkinkan sehingga tidak melaksanakan kegiatan tersebut sampai saat ini," jelasnya.

Lanjut Gazali, untuk rencana kepulangannya dijadwalkan dilakukan secara bergiliran sesuai dengan kelompok masing-masing mulai 10 hingga 13 Mei 2020 mendatang. Namun pihaknya mengkhawatirkan akan terjadi penundaan karena hingga saat ini India dalam status lock down. Sementara, 24 anggota jamaah tabligh ini visanya akan berakhir pada 16 April 2020.

"Mereka ini sudah melakukan pengurusan dan telah ada penyampaian dari pemerintah kepada Kedubes India untuk mengurus kepulangan mereka yang saat ini ada di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah. Mereka pun sudah masuk dalam pantauan Imigrasi Sulsel," ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement