REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ratusan santri pondok pesantren dari sejumlah daerah di Pulau Jawa yang mudik ke Palembang dan sejumlah daerah Sumsel lainnya dalam sepekan terakhir menjalani rapid test. Rapid test dilaksanakan di Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring.
"Pemeriksaan kesehatan sekitar 200 santri perlu dilakukan untuk memastikan mereka tidak terpapar virus corona dan aman berkumpul bersama keluarga dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya," kata Ketua Rumah Sehat COVID-19 Jakabaring Palembang, Mawardi Yahya di Palembang, Senin (13/4).
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap para santri, mereka dinyatakan sehat dan tidak ada satu pun dinyatakan positif terpapar Covid-19 atau berstatus orang dalam pengawasan (ODP). Untuk memutus rantai penyebaran virus corona, pihaknya berupaya secara maksimal melakukan berbagai antisipasi seperti melakukan rapid test kepada masyarakat yang baru datang dari suatu tempat yang terpapar Covid-19.
"Melalui upaya tersebut bisa segera dihentikan penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat bisa kembali melakukan berbagai aktivitas seperti biasanya," kata Mawardi yang juga Wagub Sumsel itu.
Sementara sebelumnya Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumsel, KH Amirudin Nahrawi mengatakan pihaknya menurunkan Lembaga Kesehatan NU melakukan aksi sosial dan kemanusiaan pemeriksaan kesehatan. Sasarannya adalah santri, guru, dan pengurus pondok pesantren antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Menghadapi kondisi tanggap darurat Covid-19 pihaknya berupaya berpartisipasi membantu pemerintah melindungi masyarakat dari virus tersebut dan memutus rantai penyebarannya. Untuk melindungi masyarakat dari wabah Covid-19, sejak awal April 2020 pihaknya menurunkan tim Lembaga Kesehatan NU yang dipimpin dr HM Andri Gunawan ke pondok pesantren di wilayah Kota Palembang dan daerah Sumsel lainnya.
"Aksi sosial dan kemanusiaan itu ditargetkan dilakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan di lingkungan 328 pesantren milik keluarga besar NU yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel," ujar Amirudin.