REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak oleh wabah Covid-19. Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar menyampaikan, tidak terkecuali sektor pariwisata halal.
"Dampak Covid-19 sangat luar biasa, efek ke pariwisata halal tentunya sama dengan industri Pariwisata secara umum," katanya kepada Republika.co.id, Senin (13/4).
Di masa seperti ini, Afdhal menyampaikan industri harus fokus pada sisi penyelematan terlebih dahulu. Bagaimana para pelaku industri mampu bertahan dalam kondisi minim permintaan, dengan tetap menjaga SDM pariwisata.
Afdhal menyampaikan, mereka yang terkena dampak perlu lebih diperhatikan, misal dengan mengalihkannya untuk kegiatan ekonomi yang lain. Ia mencontohkan, hotel atau akomodasi bisa dimanfaatkan sebagai layanan isolasi mandiri, khususnya untuk segmen manula yang tinggal sendiri tanpa keluarga.
Meski demikian, ini masih perlu dikaji lebih lanjut dengan mempertimbangkan permintaan pasar dan kapasitas operasional, termasuk kesiapan sarana dan prasarana pendukung. "Intinya saat ini harus saling membuka informasi sebanyak-banyaknya dengan stakeholder lain, dan mencari kemungkinan mana saja yang bisa dilakukan kolaborasi," katanya.
Afdhal menyampaikan KNEKS terus memantau perkembangan industri ekonomi syariah dan industri halal setiap harinya. Meski belum bisa memperkirakan dampak secara terukur, ia meyakini industri terkena imbas signifikan.
Bagaimanapun, kata dia, semua pihak harus bersiap pada kondisi yang dipenuhi ketidakpastian ini. Ia meminta para pelaku industri untuk terus berdoa, bersemangat, dan bersabar di tengah ujian ini. Sambil terus berusaha untuk meminimalisir dampak Covid-19, dan berbuat kebaikan pada sesama.
"Insya Allah ini akan ada jalan keluarnya, Allah bersama orang-orang yang sabar," kata dia.