Selasa 14 Apr 2020 05:16 WIB

Perawat Boris Johnson tak Sangka Merawat Perdana Menteri

Sang perawat menilai pengalaman mengurus Boris Johnson tidak terlupakan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Suasana Downing Street di London, kantor Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Boris Johnson sedang beristirahat di rumah sakit setelah dinyatakan pulih dari Covid-19. Masyarakat Inggris diminta untuk tidak keluar rumah saat Paskah agar jumlah kasus infeksi tidak terus bertambah.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Suasana Downing Street di London, kantor Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Boris Johnson sedang beristirahat di rumah sakit setelah dinyatakan pulih dari Covid-19. Masyarakat Inggris diminta untuk tidak keluar rumah saat Paskah agar jumlah kasus infeksi tidak terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perawat Boris Johnson tidak menyangka akan pernah merawat seorang perdana menteri. Ibu dari perawat yang merawat Johnson selama di unit gawat darurat mengatakan putrinya mengalami pengalaman yang disebutnya surealis.

Perawat dari Selandia Baru Jenny McGee dan perawat dari Portugal Luis Pitarma terpilih menjadi perawat Johnson. Kepada stasiun televisi TVNZ Caroline mengatakan Jenny sangat profesional.

Baca Juga

Sebab Jenny menunggu Johnson keluar dari unit gawat darurat. Sebelum akhirnya ia memberitahu orang tuanya ia telah seorang merawat perdana menteri.

"Ia mengalami pengalaman yang paling surealis dalam hidupnya, sesuatu yang tidak akan pernah dilupakan, dan ia telah merawat Boris," kata Caroline McGee, Senin (13/4).

Presiden Portugal Rebelo de Sousa juga secara pribadi menyampaikan terima kasihnya kepada Luis Pitarma atar perawatannya yang ia berikan kepada Johnson. Juru bicara Johnson mengatakan perdana menteri Inggris itu masih menjalani masa pemulihan.

James Slack mengatakan dokter menyarankan agar Johnson untuk tidak segera kembali bekerja. Johnson sudah keluar dari rumah sakit St. Thomas, London. Ia sudah kembali ke kediamanan perdana menteri Chequers, sekitar 40 kilometer dari ibu kota London.

Slack mengonfirmasi Johnson sudah dinyatakan negatif virus corona. Ia membantah pemerintah Inggris mengecilkan parahnya kondisi Johnson.

Setelah terinfeksi virus corona dan kondisinya semakin memburuk perdana menteri itu masuk rumah sakit pada 5 April lalu. Kemudian ia dipindahkan ke ruang unit gawat darurat.  

Johnson sempat menerima oksigen tapi tidak dipasangi ventilator. Setelah menghabiskan tiga hari di unit gawat darurat ia kembali dibawa ke perawatan biasa.

Setelah keluar dari rumah sakit Johnson mengucapkan terimakasih kepada staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Ia mengatakan para petugas medis telah menyelamatkan nyawanya, dikutip dari AP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement