REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harry Kane masih menjadi incaran Manchester United (MU) meski Tottenham Hotspur tidak ingin menjual striker bintangnya ke rival domestik. Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer, memasukkan Kane dalam daftar belanja pemain pada bursa transfer musim panas tahun ini.
Keinginan Solskjaer mendatangkan Kane disebabkan niatnya membangun skuat mumpuni untuk menjadi penantang perburian titel Liga Primer Inggris musim depan. Karakter Kane yang tajam sebagai ujung tombak dinilai cocok berseragam skuat Iblis Merah.
Melihat hal itu, Spurs justru memilih langkah jual mahal untuk sang kapten. CEO Tottenham Hotspur, Daniel Levy membanderol Kane dengan harga 200 juta poundsterling. Sebab, Kane juga masih terikat kontrak hingga 2024.
Dalam pemberitaan ESPN, Selasa (14/10), Levy menyebut seluruh pemain harus memaklumi kondisi klub yang sedang kesulitan di tengah pandemi covid-19. Di satu sisi, Kane menyatakan tidak ada jaminan dirinya bertahan di London Utara.
Niat MU memburu Kane juga didasari modal kuat. Pasalnya, MU dikabarkan rela merogoh kocek dalam-dalam demi tanda tangan penyerang berusia 26 tahun itu.
Sejak kehilangan Romelu Lukaku tahun lalu, MU masih kekurangan striker murni. Untuk sementara ini, MU memiliki Odion Ighalo yang dipinjam dari Shanghai Shenhua. Namun, kontrak pinjaman itu berakhir pada 30 Mei mendatang.