REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada Selasa (14/4) mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan. Ekonomi diprediksi tumbuh hanya satu persen dari sebelumnya sebesar 4,7 persen.
Koreksi prediksi pertumbuhan ekonomi itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers melalui virtual usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT ASEAN pada Selasa ini yang khusus membahas soal situasi pandemi Covid-19. KTT itu digelar secara virtual dan diikuti Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.
“Menteri Luar Negeri Vietnam menyampaikan bahwa ‘economy growth’ (pertumbuhan ekonomi) ASEAN yang semula 4,7 persen harus disesuaikan menjadi satu persen,” ungkap Retno.
Retno mengatakan Menteri Luar Negeri Vietnam sebagai ketua Asean Coordinating Council (ACC) juga melaporkan terdapat sekitar 235 kegiatan pertemuan di 10 negara ASEAN yang terpaksa ditunda, dimodifikasi, bahkan dibatalkan karena pandemi Covid-19. Hal itu karena berdasarkan data yang dipaparkan Menlu, kasus positif Covid-19 di ASEAN telah mencapai 19.997 kasus dengan kematian sebanyak 884 per 13 April 2020.
KTT khusus di ASEAN kali ini menghasilkan komitmen untuk memperkuat respons ASEAN dalam memerangi COVID-19. Perhelatan ini juga telah menyusun kerja sama kawasan dalam menanggulangi dampak Covid-19 terhadap bidang sosial dan ekonomi.
Menurut Menlu Retno Marsudi, dalam laporannya ACC memberi tiga rekomendasi, yaitu pertahanan dan kontrol untuk memerangi pandemi Covid-19, mendukung dan melindungi masyarakat di ASEAN dan menghadapi dampak sosial dan ekonomi wabah Covid-19.