REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, 300 siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 49 Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat menjalani rapid test, pada Selasa (14/4).
"Hari ini dilakukan rapid test," kata dr Musyafak, Selasa (14/4).
Menurut dia, bila hasil rapid test negatif, maka siswa akan dikembalikan ke daerah masing-masing untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Namun, bila dalam rapid test hasilnya positif, siswa akan tetap berada di Setukpa dan akan menjalani tes swab.
"Kalau hasilnya (rapid test) negatif, siswa tersebut dikembalikan ke daerah masing-masing untuk dilakukan isolasi mandiri. Sedangkan kalau hasilnya positif, siswa tersebut akan tetap diisolasi di Setukpa dan lanjut dilakukan tes swab," tuturnya.
Ratusan siswa ini, sebelumnya diisolasi sejak 1 April 2020 selama 14 hari di Kompleks Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat karena mereka terdiagnosis positif dalam rapid test.
Selama masa isolasi, setiap hari mereka berolahraga ringan dan diberikan suntikan vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh.Gizi mereka pun diperhatikan. Musyafak menambahkan, setiap hari Pusdokkes Polri terus memantau perkembangan para siswa.
"Kami monitor setiap saat ada gejala atau tidak. Sampai saat ini, Alhamdulillah enggak ada masalah," katanya.