REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Bayangkan secara paradoks mendapatkan diri memiliki lebih banyak uang di tengah krisis global. Apakah Anda menyimpannya untuk diri sendiri atau membagikannya?
Kondisi itu sangat mudah dijawab bagi Tim Miranda, dia memilih untuk menyalurkannya untuk orang lain. Biasanya Miranda menghabiskan 100 dolar AS per minggu sebagai biaya transportasi dari rumahnya di Chelmsford, barat laut Boston, untuk pergi bekerja sebagai manajer perusahaan perangkat lunak di Cambridge.
Dengan pandemi virus corona membuat Miranda bekerja dari rumah, artinya pengeluaran 100 dolar AS aman di dalam dompetnya. Ketimbang menyimpan uang tersebut, dia justru memutuskan memanfaatkannya membantu orang yang tidak seberuntung dirinya.
Ayah tiga anak itu menyumbangkan uang biaya bensin dan makan siang untuk dua badan amal setempat. Dia menyalurkan kepada badan dengan program penyedia makanan di akhir pekan untuk anak-anak yang kurang bergantung pada makan siang sekolah dan badan inisiatif yang bekerja untuk mengakhiri kekerasan senjata di antara anak muda yang bermasalah.