REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona yang menyebar di Indonesia berdampak pada konsumsi listrik. Di Jakarta sendiri konsumsi listrik turun 24 persen jika dibandingkan hari biasa selama penerapan work from home (WFH).
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad menjelaskan pemberlakukan WFH membuat industri mengalami penurunan konsumsi, begitu juga sektor ritel. Sejak pemerintah menghimbau masyarakat untuk work from home, kemudiaan diikuti oleh instruksi gubernur untuk social distancing sejak tanggal 16 Maret, terjadi penurunan beban listrik yang luar biasa.
"Jadi, sampai dengan hari ini itu rata-rata turun 24 persen dibanding tahun lalu. Karena kan di Jakarta ini 70 persen konsumsi listrik dari pelanggan-pelanggan industri besar. Rumah tangga banyak, tapi tidak banyak menggunakan listrik," kata Ikhsan, Selasa (14/4).
Adapun penurunan konsumsi listrik di beberapa sektor, diantaranya, mall yang turun hampir 10 persen, kemudian hotel mencapai 18 persen. Industri turun hingga 20 persen. Kemudian perkantoran, selama WFH turun sampai 39 persen.
"Indonesia sendiri di minggu-minggu terakhir bulan Maret itu masih 9 persen. Tapi di awal April sampai dengan pemberlakuan PSBB di JAkarta itu sampai 24 persen," ujar Ikhsan.