Selasa 14 Apr 2020 16:52 WIB

Kasus Covid-19 Naik, Jerman Buat Aturan Pembatasan Aktivitas

Jerman merancang aksi kewajiban memakai masker dan larangan pertemuan publik.

Seorang pesepeda melintasi grafiti yang menggambarkan seorang superhero berpakaian perawat dengan tulisan yang berarti
Foto: AP Photo/Martin Meissner
Seorang pesepeda melintasi grafiti yang menggambarkan seorang superhero berpakaian perawat dengan tulisan yang berarti "Pahlawan yang sebenarnya" di Hamm, Jerman, Senin (13/4). Jerman merancang aksi kewajiban memakai masker dan larangan pertemuan publik setelah karantina wilayah berakhir pada 19 April.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jumlah kasus Covid-19 di Jerman terus bertambah sebanyak 2.082, menjadi 125.098, menurut Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular pada Selasa (14/4). Angka tersebut menandai penurunan kasus baru keempat setelah beberapa hari meningkat.

Jumlah kematian akibat Covid-19 juga bertambah 170, menjadi 2.969 kematian.

Baca Juga

Jerman telah menyusun daftar aksi setelah karantina wilayah berakhir pada 19 April. Aksi itu termasuk kewajiban untuk mengenakan masker di depan umum, pembatasan pertemuan publik dan pelacakan rantai infeksi.

Proposal itu, yang terkandung dalam rancangan rencana aksi yang dikompilasi oleh dokumen Kementerian Dalam Negeri, menyatakan langkah-langkah tersebut harus mampu menjaga jumlah orang yang terinfeksi. Bahkan, ketika aktivitas sosial secara bertahap boleh dilakukan.

Selain itu, disebutkan harus ada mekanisme untuk melacak riwayat kontak orang yang positif Covid-19 dalam waktu 24 jam setelah diagnosis. Apabila langkah-langkah itu dapat dilaksanakan, sekolah akan dapat dibuka kembali dan kontrol perbatasan yang ketat akan dilonggarkan.

Dibandingkan dengan negara-negara besar anggota Uni Eropa lain, jumlah korban mati akibat corona di Jerman lebih kecil. Salah satu faktor yang mendukung keadaan itu adalah sistem manajemen kesehatan di Jerman yang lebih mapan dengan perlengkapan medis yang memadai.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement