REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara ASEAN hingga 13 April 2020 mencatat sebanyak 884 kematian akibat infeksi virus corona baru (Covid-19). Sementara, jumlah kasus positif Covid-19 di kawasan ASEAN mencapai 19.997 kasus.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutip data yang disampaikan dalam KTT Khusus ASEAN mengenai Covid-19, yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (14/4).
"Di awal pertemuan tadi, Menlu Vietnam sebagai Ketua Dewan Koordinasi ASEAN menyampaikan laporan mengenai jumlah kasus di ASEAN per 13 April adalah 19.997 dengan angka kematian 884," ujar Menlu Retno seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus ASEAN secara virtual dari Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat.
Menlu Retno mengatakan, Menlu Vietnam juga menyampaikan kepada para pemimpin negara ASEAN bahwa pertumbuhan ekonomi ASEAN yang semula diproyeksikan 4,7 persen harus disesuaikan menjadi satu persen. Selain itu, Menlu Vietnam selakuKetua Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN CoordinatingCouncil/ACC) menginformasikan ada sekitar 235 kegiatan pertemuanASEAN yang terpaksa harus ditunda, dimodifikasi, bahkan dibatalkan.
"Dalam pertemuan, Ketua ACC menyampaikan mengenai respons yang selama ini sudah dilakukan ASEAN dalam memerangi Covid-19," ujar Menlu Retno.
Dia mengungkapkan, negara-negara ASEAN telah mengambil cukup banyak langkah penanganan pandemi Covid-19. Hal itu termasuk pernyataan para pemimpin ASEAN untuk memperkuat tanggapan kolektif ASEAN dalam memerangi Covid-19 dan juga pembentukan kelompok kerja antarlembaga ASEAN di bawah ACC yang bertugas mengoordinasikan dan membuat rekomendasi untuk ASEAN.
Dalam laporannya, Dewan Koordinasi ASEAN memberikan tiga rekomendasi, yaitu terkait upaya penghambatan dan pengendalian dalam memerangi pandemi, mendukung dan melindungi rakyat ASEAN, serta menangani dampak sosial ekonomi dari pandemi.