REPUBLIKA.CO.ID, MESIR — Pemerintah Mesir kembali membuka perbatasan dengan Jalur Gaza setelah hampir tiga pekan ditutup sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19). Dengan pembukaan ini, ratusan warga Palestina dapat kembali pulang ke rumah mereka masing-masing.
Hamas yang menjadi pihak berwenang di Jalur Gaza mengatakan pihaknya telah mengkoordinasikan waktu pembukaan kembali perbatasan. Itu bertepatan dengan penyelesaian 1.000 kamar untuk menampung orang-orang yang kembali dalam karantina wajib selama 14 hari.
Kasus Covid-19 pertama di Jalur Gaza dilaporkan pada 22 Maret lalu. Menurut laporan, kasus infeksi virus tersebut adalah impor, terkait dengan dua warga yang sempat melakukan perjalanan ke Pakistan.
Para ahli sebelumnya memperingatkan wabah akan menjadi bencana besar di Jalur Gaza, di mana terdapat dua juta warga yang berada di wilayah dengan ketebatasan fasilitas kesehatan tersebut. Dengan adanya blokade yang dilakukan oleh Pemerintah Israel dan Mesir, serta konflik lintas-perbatasan, dan divisi politik Palestina, sistem medis dinilai tidak memadai.