REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta memberdayakan para peserta alumni pelatihan menjahit pada Balai Latihan Kerja untuk memproduksi masker kain. Produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan alat pelindung diri di saat wabah corona virus disease 2019 atau COVID-19.
"Kebetulan di BLK (Balai Latihan Kerja) salah satu program pelatihannya kan menjahit, nah pada saat COVID-19 ini mewabah kebetulan juga pas selesai (pelatihan) kemudian ada inisiatif teman-teman dinas dan BLK untuk membuat masker," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Sulistyanto di Bantul, Selasa (14/4).
Menurut dia, apalagi di BLK milik pemerintah daerah ini masih tersedia bahan baku kain untuk dibuat masker, juga para alumni peserta pelatihan menjahit di BLK juga semangat membantu produksi masker, sehingga dengan keahlian dan keterampilan mantan peserta pelatihan diberdayakan.
"Jadi masker ini sifatnya kita donasikan, dari teman ibu-ibu alumni (mantan peserta BLK) ternyata semangat untuk membantu karena kebetulan mesin jahit dan alat potong di BLK sudah cukup modern, artinya cepat dan bisa terselesaikan," katanya.