REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di DIY bertambah enam kasus pada 14 April 2020. Sehingga, total kasus positif Covid-19 di DIY mencapai 61 kasus.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY Berty Murtiningsih mengatakan, dari penambahan kasus ini, satu warga Kota Yogyakarta, satu warga Gunungkidul dan empat kasus lainnya merupakan warga Kabupaten Sleman. Warga Yogyakarta merupakan perempuan yang berumur 53 tahun dan warga Gunungkidul berumur 74 tahun.
"Warga Yogyakarta pulang dari Jakarta dan warga Gunungkidul pulang acara hajatan dari Jawa Tengah (Jateng). Kita memberikan crosscheck notifikasi pada Jateng," kata Berty, Selasa (14/4).
Sementara, warga Sleman yakni dua orang berjenis kelamin perempuan yang masing-masingnya berumur 27 tahun dan 54 tahun. Dua lainnya berjenis kelamin laki-laki yakni berumur 50 tahun dan 54 tahun.
Berty menjelaskan, perempuan 27 tahun dan laki-laki 50 tahun tersebut melakukan kontak dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun, belum diketahui dimana dua pasien ini melakukan kontak dan tracing (pelacakan) juga tengah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
"Perempuan 54 tahun dan laki-laki 54 tahun di Sleman itu melakukan kontak dengan pasien positif di Jakarta," ujarnya.
Walaupun begitu, ia menekankan kasus positif di DIY bukan merupakan local transmission. Namun, seluruh kasus yang ada menurutnya merupakan imported case.
"Selama masih ada keterkaitan dengan kasus positif yang diperoleh dari kasus impor, belum dikatakan local transmission. Juga nanti masih melihat hasil penyidikan epidemiologi dari pelaksana tracing di dinkes kab/kota," jelasnya.
Per 14 April ini, total PDP di DIY mencapai 547 orang. Sebanyak 145 di antaranya masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY. Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di DIY mencapai 3.439 orang.
Dari 61 kasus positif di DIY, 18 orang sudah dinyatakan sembuh dan enam orang diantaranya meninggal dunia. Sementara itu, yang sudah melakukan tes swab Covid-19 dan dinyatakan negatif yakni 213 orang.
"Yang masih dalam proses laboratorium ada 273 orang dengan 11 dari jumlah tersebut meninggal dunia sebelum hasil laboratorium keluar," kata Berty.