REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan penyerang AC Milan Marco Simone angkat bicara tentang pemecatan Zvonimir Boban dari kursi direktur olahraga AC Milan. Boban dipecat karena wawancaranya yang dinilai kontroversial dengan La Gazzetta dello Sport awal tahun ini.
Simone mengklaim pemecatan itu sebenarnya sudah direncanakan, bukan dilakukan karena wawancara tersebut. Dia menilai terlalu dangkal memecat Boban hanya karena wawancara kontroversialnya. Dalam wawancara tersebut, Boban terang-terangan mengkiritik CEO Milan Ivan Gazidis karena mendekati pelatih Ralf Rangnick tanpa berdiskusi dengannya dan Maldini.
Simone justru berpendapat alasan itu hanya sebagai dalih Milan memuluskan rencananya.
“Ketika kamu memilih Boban dan Maldini, kamu tahu dari awal seberapa berat beban yang mereka bawa. Mereka tahu bagaimana Milan dikelola. Manajemen yang memilih mereka harus melanjutkan bersama-sama,” kata Simone dilansir dari Football Italia, Selasa (14/4).
Boban dan Maldini, kata dia, merupakan satu kesatuan penting dalam membangun Milan. Menurut dia, ini sebenarnya sebuah keputusan yang tepat, seperti halnya memilih Gennaro Gattuso sebagai pelatih. Simone merasa Gattuso berbicara demi kebaikan Milan, walau terkadang tak nyaman didengar. " Dalam lingkungan seperti Rossoneri, beberapa hal mesti terdengar," kata eks penyerang yang sempat berkostum timnas Italia.
Simone menambahkan, pemiliki Milan, Elliot Management, perlu menciptakan hubungan baik dengan para pemain di San Siro. Pendekatan itu harus dilakukan oleh sebuah klub karena dibutuhkan dalam perjalanan klub. Simone melihat hal sebaliknya.“Itu tidak mengasyikkan," ujarnya.