REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI -- Calon pengantin di Uni Emirat Arab tetap bisa melangsungkan pernikahan dengan memanfaatkan konferensi video daring atau online di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Ini setelah Departemen Kehakiman meluncurkan layanan pernikahan digital pada akhir pekan lalu menyusul larangan sementara untuk pelaksanaan pernikahan yang dilaksanakan secara pribadi karena dalam kondisi pembatasan untuk memperkecil penyebaran virus corona.
Seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (14/4), Kementerian Kehakiman UEA dalam pengumumannya menjelaskan acara pernikahan daring dilakukan melalui konferensi video dengan pendaftar nikah. Pasangan pengantin pertama-tama harus menyerahkan dokumen yang ditandatangani secara online, membayar biaya yang diperlukan, dan memiliki dokumen yang diperlukan serta disetujui oleh pejabat kementerian.
Selanjutnya panitera akan mengkonfirmasi identitas pasangan dan saksi sebelum menandatangani akta nikah, yang kemudian dikirim ke pengadilan khusus untuk dibuktikan. Pasangan pengantin itu pun kemudian akan menerima konfirmasi bahwa surat nikah mereka telah berhasil dikeluarkan melalui pesan teks yang dikirim ke nomor ponsel yang terdaftar.
Kementerian itu mengatakan layanan tersebut diluncurkan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan orang-orang yang bekerja di pengadilan serta membatasi kehadiran karyawan di pengadilan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Sementara sejauh ini belum ada Kementrian Kehakiman belum mengumumkan tentang bagaimana proses perceraian, yang ditangguhkan di Dubai bersama pernikahan Rabu lalu .
Saat ini UEA dalam kondisi lockdown 24 jam. Penduduk diharuskan untuk mengajukan izin untuk meninggalkan rumah, yang hanya diberikan oleh Polisi Dubai untuk layanan penting, pekerjaan atau keadaan darurat.