REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) pemerintah dengan denominasi rupiah pada pekan kedua april, Selasa (14/4), mencatat penawaran sebesar Rp 27,65 triliun. Apabila dilihat dari penawaran sejak awal tahun, nilai tersebut menjadi penawaran terendah sepanjang 2020.
Merujuk pada data yang disampaikan di situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), tren penurunan sudah terlihat sejak awal Maret. SUN yang dilelang pada 3 Maret mencatat penawaran senilai Rp 78,41 triliun, sedangkan dua pekan sebelumnya dapat menyentuh rp 127,11 triliun.
Pada lelang berikutnya, 17 Maret, besaran penawaran yang masuk hanya Rp 51,30 triliun dan terus turun menjadi Rp 33,51 triliun pada 31 Maret.
Untuk lelang terbarunya, pemerintah menyerap Rp 16,88 triliun. Sebanyak tujuh seri ditawarkan melalui sistem lelang Bank Indonesia. Mereka adalah SPN03200715 (new issuance), SPN12210401 (reopening), FR0081 (reopening), FR0082 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening).
Ketujuh seri SUN yang dilelang adalah seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dengan fixed rate. Lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020 yang baru saja dinaikkan dari Rp 307 triliun menjadi hampir Rp 853 triliun.
Dari tujuh seri yang ditawarkan, FR0082 menjadi instrumen paling menarik minat investor dengan jumlah penawaran masuk tertinggi, yaitu Rp 9,51 triliun dan pemerintah menyerap Rp 8 triliun. Jatuh tempo pada 15 September 2030, FR0082 memberikan imbal hasil (yield) 7,96 persen.