REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menganjurkan masyarakat yang menggunakan masker kain agar dilapisi dengan saputangan di dalamnya supaya lebih tebal guna menangkal penularan virus di tengah pandemi COVID-19.
"Untuk masyarakat diminta pakai masker kain, tapi sarannya jangan hanya sekadar masker kain saja karena tipis. Kalau bisa dilapisi di dalamnya dengan lipatan saputangan agar lebih tebal," kata Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih di Jakarta, Selasa.
Ia menyarankan pelapisan masker dengan lipatan saputangan sebab dianggap lebih kuat menahan. Di tambah lagi ketersediaan saputangan juga masih banyaksehingga masyarakat dapat dengan mudah memperolehnya.
Sementara pelapisan masker kain yang hanya menggunakan tisu, menurutnya, tidak disarankan sebab unsur tersebut terlalu tipis dan tidak begitu membantu penyaringan.
Penggunaan masker kain di tengah-tengah masyarakat saat ini sudah sesuai dengan imbauan dari WHO dimana semua orang meskipun sehat diminta menggunakan masker tersebut.
"Kalau awal-awalnya memang yang pakai masker itu ialah orang yang sakit dan merawat orang sakit. Namun seiring perkembangan kasus COVID-19 WHO sudah meminta semua orang menggunakan untuk mengurangi penularan," katanya.
Hal itu perlu dilakukan sebab saat ini terdapat kasus COVID-19 yang melibatkan orang tanpa gejala sehingga sulit mengetahui seseorang itu sedang sakit atau tidak.
Sehingga, dalam situasi penyebaran COVID-19 saat ini perlu diperhatikan agar tidak tertular ataupun menulari orang lain, setiap orang mesti menggunakan masker walaupun merasa sehat.
Di sisi lain, ia mengakui kondisi masker di Tanah Air saat ini cukup sulit didapatkan sehingga perlu memilah pilahpenggunaan masker bagi tenaga medis dan masyarakat.
"Karena sulit didapat jadi kita harus bagi-bagi. Itu masker bedah dan medical grade hanya untuk petugas medis, lalu masker kain yang sebaiknya dilapisi saputangan untuk masyarakat," ujar dia.