Rabu 15 Apr 2020 00:13 WIB

Luhut: Daerah Bisa Atur Kebutuhan Transportasi Saat Covid-19

Pemerintah daerah bisa mengizinkan atau melarang operasi transportasi, termasuk ojek.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah daerah bisa mengatur sendiri sesuai kebutuhan daerahnya selama wabah virus corona (Covid-19). Hal ini terkait transportasi melalui Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

"Kita buat permenhub itu untuk seluruh Indonesia, sehingga pemda bisa atur sendiri kebutuhannya," katanya dalam jumpa pers melalui video di Jakarta, Selasa (14/4) malam.

Baca Juga

Luhut mencontohkan hal tersebut terkait dengan aturan mengenai sepeda motor berbasis aplikasi atau ojek online yang belakangan menjadi polemik. Sebab, isi permenhub dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

"Misalnya DKI enggak membolehkan (ojol angkut penumpang), ya silakan. Urusan dia. Tapi, misalnya Pekanbaru membolehkan dengan tetap mengacu pada permenkes ya boleh juga. Kan tiap daerah punya lebihnya (sendiri-sendiri). Kita coba mengakomodasi semua," ujarnya.

photo
Pengemudi ojek online mengisi bahan bakar di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). PT - (Republika/Putra M. Akbar)

Luhut meminta polemik soal ojek online diperbolehkan mengangkut penumpang tidak diperpanjang lagi. Apalagi jika hal tersebut dijadikan bahan untuk adu pendapat.

"Kita koordinasikan dengan baik dengan Pak Terawan (Menteri Kesehatan) maupun dengan Pak Anies Gubernur DKI. Jadi kalau orang bilang nggak berkoordinasi, nggak betul juga," katanya.

Luhut pun menegaskan tidak ada hal yang bertentangan dalam permenhub tersebut. Ia pun mengatakan bukan tidak mungkin nantinya akan ada larangan untuk mengangkut penumpang jika penyebaran virus semakin memburuk.

Karena itu, keputusan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah yang bisa menilai sendiri kondisi wilayahnya. "Kalau sudah keadaan kurang baik karena penyebarannya banyak ya bukan tidak mungkin kita larang juga, tapi kita serahkan kepada daerah untuk mereka juga melakukan penilaian sendiri," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement