Chef Pai Kuo-wen menunjukkan Roti Bermasker di toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
Chef Pai Kuo-wen menunjukkan Roti Bermasker di toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
Chef Pai Kuo-wen menunjukkan Roti Bermasker di toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
Roti Bermasker buatan toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
Chef Pai Kuo-wen menunjukkan Roti Bermasker di toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
Roti Bermasker buatan toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona. (FOTO : EPA-EFE/DAVID CHANG)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Pandemi Corona menghantam sendi-sendi perekonomian di berbagai negara. Pelaku bisnis harus jungkir balik mencari jalan keluar agar roda bisnisnya tetap berjalan.
Hal tersebut dialami Pai Kuo-wen pembuat Roti Bermasker di toko roti Luho Puff Taichung, Taiwan, Selasa (14/4). Roti ini merupakan inovasinya pada Maret lalu saat bisnis rotinya terkena imbas wabah Corona.
600 Roti Bermasker dibuat ini setiap harinya yang habis dalam hitungan jam. Itupun masih banyak konsumen yang tidak kebagian.
Toko roti ini pun mendonasikan sebagian roti-rotinya bagi tenaga medis yang ada di rumah sakit agar mereka tetap fit saat bekerja.
sumber : EPA-EFE
Advertisement