REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebulan berjalan, Operasi Makan Gratis bersama Koperasi Warteg Nusantara kini telah bermitra dengan 747 warteg di tiga provinsi. Ratusan warteg tersebut tersebar di 13 kota/kabupaten di daerah Jabodetabek.
Koordinator Operasi Makan Gratis Aksi Cepat Tanggap (ACT), Yusnirsyah Sirin Ilyas menjelaskan, target Operasi Makan Gratis adalah pekerja informal, masyarakat prasejahtera, dan buruh harian. Mereka adalah sosok yang semakin sulit mendapatkan penghasilan saat pandemi Covid-19 menyebar.
Aksi akan terus dimasifkan melihat dampak Covid-19 yang semakin meluas secara sosial ekonomi. "Target kami seribu mitra warteg dalam Operasi Makan Gratis saat ini. Aktivasi dan verifikasi mitra masih terus dilakukan," ujar Yusnirsyah dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (15/4).
Menindaklanjuti Operasi Pangan Gratis yang diluncurkan Kamis (19/3) lalu, Operasi Makan Gratis ACT menjadi program turunan yang diharapkan dapat menjangkau penerima manfaat secara tepat. ACT mengambil peran menyediakan pangan sebagai ikhtiar membantu kestabilan ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Pada tahap awal, ACT menggandeng Koperasi Warteg Nusantara. ACT berikhtiar memperluas Operasi Makan Gratis dengan target 1.000 rumah makan non-warteg dalam waktu dekat.
Tidak hanya itu, Humanity Food Truck dan Humanity Food Van juga dikerahkan untuk memperluas jangkauan penerima manfaat Operasi Makan Gratis. Berimitra dengan 2.000 warteg dan rumah makan serta mengerahkan dua armada kemanusiaan tersebut, program Operasi Makan Gratis dapat mendistribusikan satu juta porsi makanan siap santap kepada warga prasejahtrea di masa pandemi ini.
Saat ini ACT juga tengah menyiapkan dukungan pangan untuk para tenaga medis, petugas keamanan, dan pasien yang tengah dikarantina di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. ACT mengirimkan armada Humanity Food Truck dan Double Cabin Rescue menuju Pulau Galang, Senin (13/4) lalu.