Rabu 15 Apr 2020 08:51 WIB

PGN Berencana Melakukan Buyback Saham

Langkah ini bisa saja dilakukan untuk mengembalikan posisi saham perusahaan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana melakukan buyback saham.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana melakukan buyback saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membuka opsi untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback. Langkah ini bisa saja dilakukan untuk mengembalikan posisi saham perusahaan.

Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara Dilo Seno Widagdo mengatakan perseroan saat ini tengah mempersiapkan beberapa strategi sebagai upaya memperbaiki kinerja saham. “Kami berencana untuk melakukan buyback stock maupun buyback bond sehingga ketika itu terjadi akan ada rebound dari sisi stock price kami,” ujar Dilo, kemarin.

Baca Juga

Ia mengakui kondisi saham perusahaan memang sempat melemah. Namun untuk bisa bertahan perusahaan melakukan beberapa upaya perbaikan dan juga melakukan efisiensi pada sektor operasi. "Harga saham PGN memang sempat turun drastis. Tapi kita sudah coba melakukan beberapa cara untuk bisa melakukan perbaikan," ujar Dilo.

Namun, Dilo tidak menyebutkan lebih detail jumlah dan waktu pelaksanaan terkait rencana buyback saham dan obligasi tersebut. Untuk bisa meningkatkan produktifitas perusahaan, Dilo menjelaskan perusahaan melakukan efisiensi yang ketat. Apalagi, dengan pemberlakukan Work From Home (WFH), kata Dilo, beban operasi untuk kantor juga turun.

Ia juga menilai relaksasi perpajakan yang diberikan pemerintah juga berpengaruh pada harga dari source energi premier. "Ini jadi lebih murah dan baik untuk pelanggan," ujar Dilo.

Dilo juga menjelaskan untuk bisa menjaga demand, perusahaan mengajak pelanggan untuk bisa menambah produksi mereka sehingga bisa meningkatkan produksi normal.

"Kita akan melaunch maxlite artinya hari ini terjadi penurunan dari sisi demand kita dan kita mengajak pelanggan apabila pelanggan bisa menambah produksinya mereka dengan meningkatkan produksi normalnya kita akan berikan insentif berupa produk maxlite ini," ujar Dilo.

Tercatat, pada penutupan perdagangan, Selasa (14/4), saham PGN parkir di posisi Rp 900 per saham, terapresiasi 8,43 persen atau 70 poin. Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2020, saham PGAS telah terkoreksi hingga 58,53 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement