REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kementerian Kesehatan Israel pada Selasa (14/4) malam waktu setempat menyatakan jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di negaranya telah mencapai 12.046. Total angka kematian akibat wabah mencapai 123 jiwa. Tujuh orang meninggal dan 460 orang dinyatakan positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sebanyak 175 orang dalam kondisi kritis.
Setidaknya 2.195 pasien telah pulih dari virus corona sejauh ini. Pemerintah Israel telah mengambil sejumlah langkah untuk membendung penyebaran virus. Langkah itu termasuk menutup semua lembaga pendidikan dan melarang pertemuan lebih dari 10 di tempat umum terbuka atau tertutup.
Semua bisnis kecuali supermarket, apotek, pompa bensin, dan bank tutup sejak 15 Maret. Tel Aviv juga melarang masuknya warga asing kecuali mereka yang tinggal di Israel. Sejak muncul Desember lalu di kota Wuhan di China, virus itu telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah.
Akibat terinfeksi Covid-19 mantan pemimpin Rabi Israel, Eliyahu Bakshi-Doron (79 tahun), meninggal dunia. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kasus itu merupakan kematian yang dialami oleh tokoh tertinggi di Israel akibat pandemi virus corona.
Bakshi-Doron sebelum meninggal dirawat di Rumah Sakit Shaare Tzadek, Yerusalem. Dia mengalami komplikasi penyakit selain infeksi corona. Kondisi Bakshi-Doron terus memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Ahad malam.
Bakshi-Doron merupakan pemimpin rabi Israel sejak 1993-2003. Dia merupakan rabi senior untuk Sephardim atau orang Yahudi keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dia rabi yang dikenal berpandangan liberal dan advokat dialog antar-agama. Dia juga salah satu pemuka Yahudi di Israel yang berupaya memperkuat relasi dengan umat agama lain seperti Islam dan Kristen.