Rabu 15 Apr 2020 09:41 WIB

Anggaran HUT Surabaya Dialihkan untuk Tangani Covid-19

Dana HUT Surabaya Rp3,7 miliar dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

Suasana depan pintu masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/4/2020). Karantina wilayah tersebut dilakukan oleh warga di kampung itu guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19)
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Suasana depan pintu masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/4/2020). Karantina wilayah tersebut dilakukan oleh warga di kampung itu guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Anggaran yang disiapkan untuk seluruh kegiatan seni, budaya dan pariwisata dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-727 Kota Surabaya, Jatim, sebesar Rp3,7 miliar dialihkan untuk percepatan penanganan virus corona atau Covid-19.

Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Disparta) Surabaya untuk memastikan bahwa untuk anggaran penyambutan kegiatan HUT ke-727 Kota Surabaya dirasionalisasi.

"Jadi kegiatan yang mendatangkan banyak masa, misalnya Festival Rujak Uleg, Pemilihan Duta Cak dan Ning Surabaya dan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan berikut anggaran yang melekat dirasionalisasi atau diahlikan untuk penganan Covid-19," katanya, Selasa (14/4).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti sebelumnya mengatakan ada tiga kegiatan besar yang melibatkan banyak massa dalam rangkaian peringatan HUT ke-727 Kota Surabaya ditunda sebagai upaya dari antisipasi pencegahan penularan Covid-19.

Adapun tiga kegian besar tersebut adalah Festival Rujak Uleg yang rencananya berlangsung pada Sabtu (5/4), Grand Final Cak dan Ning pada Kamis (9/4) dan Surabaya Vaganza pada Sabtu (12/4).

Menurut dia, penundaan tersebut sebagai langkah untuk meminimalisir kontak atau hubungan langsung. Sebab, lanjut dia, dalam kegiatan tersebut, terjadi pengerahan massa yang dinilai cukup besar seperti Festival Rujak Uleg yang melibatkan 1.500 orang peserta, begitu juga dengan Surabaya Vaganza diikuti banyak warga Surabaya.

Selain itu, kata Antiek, beberapa pimpinan perusahaan atau instansi yang menjadi peserta Surabaya Vaganza juga menyatakan mundur. Hal ini tentunya sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penularan Covid-19.

"Surabaya Vaganza melibatkan begitu banyak masyarakat karena banyak juga kebijakan perusahaan dan pimpinannya untuk mundur, sehingga kita ambil keputusan itu (ditunda)," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement