Rabu 15 Apr 2020 10:50 WIB

Pemprov Jabar Targetkan Rapid Test Selesai Mei

Pemprov Jabar telah mendistribusikan sekitar 70 ribu alat rapid test.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Sedikitnya 700 warga Kota Bandung mengikuti Rapid Test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Bandung.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Sedikitnya 700 warga Kota Bandung mengikuti Rapid Test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rapid diagnostic test (RDT) masif tetap akan dilakukan di kawasan Bodebek untuk memetakan penyebaran COVID-19. Menurut juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, RDT masif ditargetkan dapat selesai Mei 2020.

“Selesainya secepatnya. Mudah-mudahan sebelum Mei 2020 kita sudah bisa menyelesaikan kegiatan rapid test ini,” ujar Berli kepada wartawan, Rabu (15/4).

Menjelang penerapan PSBB Bodebek pada 15-28 April 2020 ini, Berli mengatakan, untuk PSBB Bodebek, rapid test masif akan tetap dilanjutkan. "Bahkan mungkin dengan ekskalasi yang lebih besar, “ kata dia.

Menurutnya, kunci keberhasilan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan berlaku di kawasan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) adalah disiplin warga dan konsistensi rapid diagnostic test (RDT) masif.