Rabu 15 Apr 2020 11:08 WIB

Komentar Luhut Soal Gelombang PHK

Pemerintah akan memikirkan bagaimana membantu perusahaan tetap berjalan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memastikan pemerintah akan mencoba menangani gelombang PHK yang terjadi saat ini.
Foto: Infografis Republika.co.id
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memastikan pemerintah akan mencoba menangani gelombang PHK yang terjadi saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah tidak memungkiri gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mengancam Indonesia saat kondisi pandemi virus corona atau Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kondisi tersebut sudah terjadi secara global karena corona. 

"Gelombang PHK pasti terjadi bukan hanya di kita tapi dunia. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bilang PHK global sudah terjadi," kata Luhut dalam konferensi video, Selasa (14/4) malam. 

Baca Juga

Untuk itu, Luhut memastikan pemerintah akan mencoba menangani hal tersebut. Setelah anggaran negara dan Perppu Corona berjalan, Luhut mengatakan, pemerintah akan melihat sektor privat dan menentukan apa yang harus dilakukan. 

Luhut menegaskan, pemerintah akan memikirkan bagaimana membantu perusahaan tetap berjalan. "Kita kasih kompensasi apa. Sedang dihitung dengan cermat angka-angka itu," kata Luhut. 

Dia menilai, saat ini kerja sama Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah baik. Hal tersebut menurut dia cukup penting saat menghadapi kondisi pandemi virus corona. 

"Semua dunia juga begitu. Karena ini belum pernah ada dalam sejarah umat manusia di era modern ini terjadi seperti ini, jadi semua harus kerja sama bahu-membahu," ungkap Luhut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement