REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dini Kusmana Massabuau, Jurnalis di Prancis
Setelah hampir 1 bulan diterapkannya confinement yang secara ketat membatasi/menutup seluruh kegiatan masyarakat, Pemerintah Prancis kembali memperpanjang masa confinement sampai dengan 11 Mei 2020 (13/4). Langkah ini diambil untuk menjaga momentum positif yang mulai terlihat dalam perang melawan COVID-19 terus dipertahankan.
Sejak menyebarnya COVID-19 di Prancis, Perlindungan WNI menjadi fokus utama KBRI Paris. Dubes RI, Arrmanatha Nasir, menyampaikan disaat berbagai kantor dan sebagian besar kedutaan asing di Paris tutup, KBRI tetap melayani WNI yang membutuhkan bantuan. “Sesuai dengan arahan Menlu RI, memberikan perlindungan bagi WNI di tengah adanya COVID-19 dan confinement, telah menjadi fokus utama para diplomat Indonesia di Paris saat ini,” tutur Dubes RI.
KBRI telah mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan kelompok WNI, seperti pengurus berbagai asosiasi Indonesia, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan wakil kelompok masyarakat Indonesia di berbagai wilayah Prancis. Menurut Dubes RI, melalui berbagai mekanisme, komunikasi dilakukan setiap hari untuk mengetahui situasi dan kondisi para WNI dalam menghadapi COVID-19. KBRI juga terus menyampaikan berbagai informasi, himbauan dan perkembangan terkait situasi COVID-19.
“Hotline KBRI, berbagai chanel sosmed, website maupun aplikasi video conference semua kita gunakan untuk tingkatkan komunikasi dan mengetahui kondisi dan kebutuhan WNI dalam menghadapi COVID-19,” sebut Arrmanatha Nasir.
KBRI berkordinasi dengan pengurus PPI Prancis, juga telah menyampaikan bantuan APD (alat pelindung diri) dan beberapa barang lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan anggota PPI. Disaat sulitnya mendapatkan ADP di Prancis, KBRI Paris masih dapat memberikan barang-barang yang sangat dibutuhkan seperti masker dan sanitizer/disinfektan kepada para PPI. Dubes RI menegaskan bahwa KBRI dapat memberikan bantuan ini, karena telah mengantisipasi berbagai kebutuhan APD jauh hari sebelumnya, termasuk mendapatkannya dari luar Prancis. Bantuan APD dapat mengurangi resiko bagi PPI tertular dari COVID-19 jika perlu berada di luar rumah.
KBRI juga terus berkordinasi dengan berbagai kelompok WNI lainnya untuk memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya bagi WNI lanjut usia dan WNI yang masuk kategori rentan lainnya. Selain itu, KBRI Paris juga telah membantu proses repratriasi sekitar 151 ABK WNI dari kapal pesiar yang bersandar di Prancis. “Sekalipun jauh dari tanah air, negara hadir bagi para WNI di Prancis,” ucap Dubes RI.
Sampai dengan 13 April 2020, jumlah kasus COVID-19 di Prancis tecatat sebesar 98.076, dengan jumlah kematian tercatat 14.967 orang. Sejak diberlakukannya confinement ketat yang membatasi/menutup seluruh kegiatan masyarakat, situasi COVID-19 di Prancis mulai menunjukan titik terang. Walaupun jumlah kasus, dan kematian akibat COVID-19 masih meningkat, melambatnya penambahan angka kasus baru, kematian dan pasien yang masuk ICU, menunjukan bahwa kebijakan Pemerintah dan kepatuhan masyarakat terhadap confinement menunjukan hasil positif.
Namun demikian, perang melawan COVID-19 masih belum selesai dan masih perlu terus di galakan.
Sampai saat ini tidak ada laporan WNI yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19. Beberapa WNI yang dinyatakan positif atau memiliki symptom COVID-19 telah membaik dengan melakukan karantina dan perawatan mandiri.
“Sebagai bagian dari masyarakat di Prancis, semua WNI harus terus berkontribusi upaya untuk memenangkan perang melawan COVID-19 dengan mematuhi aturan confinement dan tetap tinggal dirumah,” tutup Arrmanatha Nasir, mengutip sumber KBRI Paris.