REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini menyebar mitos minuman beralkohol bisa melindungi diri dari infeksi virus corona penyebab Covid-19. Namun, hal ini langsung dibantah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO Eropa mengingatkan konsumsi alkohol justru dapat memperburuk kesehatan. Dikutip Euro WHO Int, Rabu (15/4), minu alkohol tidak bisa melindungi diri dari Covid-19. Sebelumnya, alkohol dikonsumsi dalam jumlah berlebihan di wilayah Eropa. Hal itu mengakibatkan terlalu banyak korban.
"Selama pandemi, kita harus benar-benar bertanya pada diri sendiri risiko apa yang kita ambil dengan zat yang berbahaya, baik dari segi kesehatan maupun dampak perilaku terhadap orang lain, termasuk kekerasan,” kata Manajer Program Alkohol dan Narkoba WHO Eropa Carina Ferreira-Borges.
WHO bekerja dengan mitra untuk mengembangkan lembar fakta yang membahas mitos. WHO juga memberikan panduan selama pandemi berjudul "Alkohol dan COVID-19: apa yang perlu Anda ketahui".
Secara khusus, alkohol membahayakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko hasil kesehatan yang merugikan. Oleh karena itu, orang harus meminimalkan konsumsi alkohol setiap saat, khususnya selama pandemi Covid-19.
Alkohol adalah zat psikoaktif yang berhubungan dengan gangguan mental. Alkohol bagi orang yang berisiko atau yang memiliki gangguan penggunaan alkohol sangat rentan membayakan kesehatan, terutama ketika dalam isolasi mandiri.
Alkohol telah mengakibatkan 3 juta kematian setahun di seluruh dunia. Sepertiga di antaranya terjadi di wilayah Eropa WHO. Pemerintah bahkan didesak membatasi distribusi alkohol.