REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis mengatakan meski sholat berjamaah ditiadakan di tengah pandemi Covid-19, dia mengimbau masjid tidak pernah berhenti beraktivitas sebagai rumah Allah.
"Pertama, adzan jangan pernah berhenti, karena adzan adalah panggilan sholat atas nama Allah SWT," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (15/4).
Kedua, kegiatan dan aktivitas masjid juga jangan berhenti hanya saja yang tidak boleh adalah berkerumun. Sholat jika sendirian di dalam masjid tidak masalah dan tetap melakukan pendekatan ke rumah Allah.
Ketiga, mengajar mengaji tetap dapat berjalan seperti biasa hanya saja bisa dilakukan dengan media lain. Saat ini, banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan seperti media daring.
Demikian juga dengan ustadz yang biasa mengisi selama Ramadhan, tetap dapat melakukan kajian setiap zhuhur. Termasuk pengumpulan infak untuk disalurkan kepada yang membutuhkan, karena saat ini penyaluran infak dapat dilakukan secara online.
"Masjid dan mushala tetap dapat berjalan seperti biasa hanya saja meninggalkan dan menghindari kerumunan massa," ujar dia.