REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia terus mencatat peningkatan kasus virus corona Covid-19. Selama 24 jam terakhir, terhitung sejak Selasa hingga Rabu (15/4), terdapat 3.388 kasus baru yang teridentifikasi di sana.
"Jumlah kasus infeksi virus corona terdaftar telah meningkat menjadi 25.490 di 84 wilayah Rusia. Sekitar 292 orang telah dipulangkan setelah pulih pada hari terakhir dan 1.986 selama periode keseluruhan," kata pusat penanganan krisis Covid-19 Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Selama 24 jam terakhir, terdapat 28 pasien meninggal. Dengan demikian saat ini Rusia memiliki 198 korban jiwa. Sejauh ini, Republik Altai adalah satu-satunya wilayah di Rusia yang belum memiliki atau melaporkan kasus Covid-19.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengkritik beberapa pemimpin daerah di negaranya karena dianggap memberi peluang penularan atau infeksi Covid-19. Menurutnya hal itu merupakan sebuah kecerobohan.
Putin memperingatkan bahwa penularan virus kian memburuk. Hal itu dia sampaikan setelah Rusia mencatat 2.588 kasus baru Covid-19 pada Senin (13/4). Moskow merupakan daerah yang paling parah terdampak wabah.
Menurut Putin, para pemimpin daerah di luar Moskow masih memiliki jeda tiga hingga empat pekan untuk mengantisipasi lonjakan penularan. "Cadangan ini (waktu) dapat meleleh dengan cepat, tidak boleh dihabiskan tanpa berpikir. Ia harus digunakan dengan cara yang paling efisien. Kita memiliki banyak masalah, kita tidak punya apa-apa terutama untuk dibanggakan, dan kita pasti tidak boleh santai," kata Putin dalam pertemuan dengan para pejabat.
Dia mendesak para pejabat mempertimbangkan pemanfaatan tentara untuk membantu mengatasi krisis Covid-19. “Anda perlu menggunakan pengalaman ini, tentu saja, dan ingat bahwa semua opsi ini, termasuk opsi dari kementerian pertahanan, jika diperlukan, dapat dan harus dilibatkan di sini,” kata Putin.