Rabu 15 Apr 2020 16:40 WIB

Jangan Sepelekan Isolasi Mandiri Bagi ODP

Isolasi mandiri harus dilakukan ODP untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Petugas Dinas Kesehatan mengecek rumah untuk karantina pasen ODP (Orang Dalam Pengawasan) di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/4/2020). Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan ruang karantina untuk warganya yang dapat menampung 300 ODP virus Corona (COVID-19).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas Dinas Kesehatan mengecek rumah untuk karantina pasen ODP (Orang Dalam Pengawasan) di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/4/2020). Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan ruang karantina untuk warganya yang dapat menampung 300 ODP virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara

Kasus positif Covid-19 belum menunjukkan tren penurunan. Pemerintah pun akhirnya membuka data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) ke publik agar publik mewaspadai seriusnya wabah virus corona jenis baru ini.

Baca Juga

Berdasarkan data terkini, jumlah ODP telah menjadi sebanyak 165.549 kasus. Angkanya meningkat dibanding hari sebelumnya yang mencapai 139.137 kasus.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali menekankan imbauan isolasi diri seiring peningkatan kasus ODP. “Ini menjadi perhatian besar karena tidak menutup kemungkinan orang masuk dalam pemantauan tidak sakit, sakit ringan tapi dirasakan seakan tidak sakit, berpotensi menjadi sumber penularan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/4).

Potensi penularan itu, kata dia, bisa terjadi jika warga yang tidak dirawat atau tidak segera melakukan isolasi diri atau karantina.

Hingga saat ini, lanjut dia, sebanyak 36.431 spesimen sudah diperiksa dan 33.001 orang diperiksa terkait Covid-19. Hasilnya, kata dia, sebanyak 5.136 kasus positif Covid-19 dan negatif sebanyak 27.865 orang.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.165 orang dan yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 5.136 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu juga (realtime).

Sedangkan total kasus sembuh per Rabu pukul 12.00 WIB, mencapai 446 orang dan meninggal dunia sebanyak 468 orang. Untuk pengujian antigen berbasis real time PCR itu, kata dia, dilakukan di 32 laboratorium di seluruh Indonesia.

Beberapa laboratorium juga ditingkatkan kapasitasnya, baik menambah mesin dan menambah laboratorium baru yang dilengkapi dengan alat sesuai standar.

Data terakhir provinsi yang terdampak Covid-19 sebanyak 34 lokasi, dan kota/kabupaten mencapai 196 lokasi. “Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat yang rentan tertular,” ujar Yurianto.

Isolasi diri sebenarnya bukan berarti diasingkan. Isolasi mandiri merupakan upaya menjaga jarak fisik.

"Isolasi diri dalam konteks menjaga kontak fisik," ujar Yurianto.

Covid-19 menular melalui percikan ludah atau droplet yang keluar dari yang sakit saat dia berbicara, batuk, atau bersin. Percikannya menjangkau jarak sekitar satu hingga 1,5 meter.

"Lebih gampangnya minimal harus berjarak dua meter. Nah dua meter ini yang harus dijaga," kata Yurianto.

Dia mengatakan, jika seseorang melakukan isolasi diri, maka dia masih boleh berada di tengah keluarga. Namun, ia harus menjaga kontak fisik dan tidak boleh berjarak kurang dari dua meter dari anggota keluarga yang lain.

"Harus pakai masker terus, supaya percikan ludahnya tertahan di masker," jelas dia.

Isolasi mandiri bertujuan untuk melindungi masyarakat yang sehat, agar tidak tertular virus yang menyerang saluran pernapasan itu. Yuri menjelaskan kontak sosial tetap boleh dilakukan, namun jarak sosial harus tetap dijaga. Masker yang digunakan pun masker apa saja.

Isolasi diri, menurut Yuri, tidak harus berkelompok, melainkan bisa satu orang di rumah, bersama anggota keluarga yang lain. Syaratnya, orang yang menjalani isolasi menggunakan alat makan sendiri, tidak kontak dekat dengan keluarga, dan menggunakan masker.

"Jika memunginkan, inisiatif daerah boleh mengumpulkan untuk isolasi mandiri. Asalkan tempatnya nyaman, dibatasi jarak fisiknya, sarana dasar dan kebutuhan dasar terpenuhi.

Selain itu, perlu juga memastikan individu yang melakukan isolasi mandiri itu tetap gembira. Yurianto mengingatkan bahwa perasaan stres sangat mempengaruhi status imunitas seseorang.

"Kuncinya, isolasi mandiri bisa dimana saja, tapi harus membawa rasa tenang," ujarnya.

keberhasilan isolasi mandiri tersebut ditentukan beberapa hal. Yakni, tidak ada keluhan dari awal isolasi sampai hari terakhir, dan ada keluhan sedikit seperti panas pada awal isolasi namun sembuh setelah isolasi mandiri.

Kemudian jika ada keluhan seperti sesak, demam hingga hari terakhir maka isolasi tetap harus dilakukan namun harus diawasi petugas kesehatan. "Pelaksanaan isolasi mandiri itu tentunya tetap diawasi oleh petugas kesehatan dari awal hingga hari terakhir."

Menyadari pentingnya isolasi mandiri bagi ODP dan PDP, sejumlah daerah menyiapkan tempat isolasi mandiri. Depok misalnya menyiapkan Rumah Sehat Dedikasi (RSD) yang berfungsi sebagai lokasi isolasi mandiri.

"RSD diperuntukkan bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang membutuhkan penanganan ringan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Sabtu (11/4)

Yaitu bagi ODP dan PDP yang tidak bisa mengisolasi mandiri di rumah, seperti hanya memiliki kamar satu atau ada lansia di rumahnya, maka RSD dapat dimanfaatkan untuk isolasi mandiri. Menurut dia RSD dapat menampung 50 hingga 100 orang. Lokasinya berada di salah satu SMK di Kota Depok.

Tempat isolasi mandiri ini juga disiapkan menampung para pemudik dari ibu kota ke kampung halaman. Seperti praktik yang dilakukan Pemkot Solo jelang Lebaran nanti.

Pemusatan ODP dan PDP di satu tempat diharap bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona. Apalagi jelang Lebaran nanti diperkirakan masih tetap akan ada pemudik yang pulang kampung.

photo
Efek Samping Hand Sanitizer - (WHO)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement