Rabu 15 Apr 2020 17:48 WIB

Dua Warga Ini Nekat Curi Gabah Petani di Siang Bolong

Harga jual gabah yang tinggi mendorong dua warga nekat curi gabah.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Petani memasukkan gabah hasil panenan ke dalam karung.
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Petani memasukkan gabah hasil panenan ke dalam karung.

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Dua warga bernama Agus (26 tahun) dan Eko (31), ini tergolong nekat. Di siang bolong, kedua Desa Karangduren Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas nekad mencuri tiga kantong gabah yang baru dipanen petani. Untungnya aksi keduanya diketahui warga yang sedang melakukan panen, dan langsung menangkap keduanya.

''Kedua pencuri gabah ini ditangkap di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas,'' ujar Kapolsek Kembaran AKP Icuk Sukiyah mewakili Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka, Rabu (15/4).

Dia menjelaskan, kasus pencurian gabah tersebut berawal saat kedua tersangka melintas di jalan Desa Pliken. Saat itu, keduanya melihat tumpukan kantong gabah di pinggir jalan tanpa ditunggu pemiliknya.

Gabah tersebut merupakan gabah yang baru dipanen dari sawah, dan baru diangkut ke pinggir jalan untuk dibawa ke rumah pemiliknya.

Melihat kesempatan itu, kedua tersangka yang menggunakan sepeda motor, nekad mencuri gabah dengan mengangkut tiga kantong gabah. Namun sayangnya, aksi kedua orang tersebut diketahui petani lain sehingga diteriaki petani.

Saat itu juga, petani lain yang mendengar langsung melakukan pengejaran pada dua tersangka yang mencoba kabur. Di tengah pelarian, sepeda motor kedua tersangka terjatuh dan langsung menjadi bulan-bulanan petani.

''Untungnya, tidak jauh dari lokasi ada anggota polisi yang mengetahui kejadian itu sehingga kedua pencuri ini tidak makin parah diamuk massa,'' kata AKP Icuk.

Oleh petugas yang mengetahui, kedua orang pencuri tersebut langsung diamankan ke kantor Polsek Kembaran. Sedangkan pemilik gabah yang diketahui bernama Nistam (50 tahun), warga Desa Pliken, sudah dimintai keterangan.

''Selain kedua tersangka, kami juga mengamankan tiga kantong gabah yang dicuri kedua tersangka,'' katanya.

Kapolsek juga menyatakan, belakangan memang banyak terjadi kasus pencurian gabah petani, karena harga gabah cukup tinggi. Satu kuwintal gabah yang baru dipanen, laku dijual dengan harga di atas Rp 500 ribu. ''Karena itu, kami minta petani juga tidak menyimpan gabah sembarangan. Kalau habis menjemur padi, jangan ditaruh di halaman rumah. Sebaiknya, dimasukkan rumah saja,'' katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement