REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus memantau dan menfasilitas pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, menyusul pandemi Covid-19. Kantor Staf Presiden (KSP) mencatat, Malaysia menyumbang jumlah TKI terbanyak yakni 1,2 juta orang. Dari angka tersebut, sebanyak 56.368 TKI dilaporkan sudah pulang ke Tanah Air selama satu bulan terakhir. Sebagian besar dari mereka pulang karena habis kontrak.
Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani menjelaskan, pemulangan TKI dibagi ke dalam tiga klaster besar yakni Malaysia, India, dan anak buah kapal (ABK) yang tersebar di seluruh wilayah dunia. Tiga klaster tersebut yang kepulangannya difasilitasi pemerintah Indonesia secara berkala.
"Mengingat pentingnya antisipasi ini harus dipastikan bahwa semua dapat terlaksana dengan baik dan kerja sama antarkementerian dan lembaga terkait," kata Jaleswari di Bina Graha, Rabu (15/4).
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha memaparkan, saat ini masih ada 17.325 TKI yang bekerja sebagai ABK di 118 kapal pesiar. Mereka berpotensi terdampak karena pihak principal berencana menghentikan operasi pelayaran. Dari jumlah tersebut, 4.496 ABK telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia.
"Bagi ABK yang sakit tidak bisa langsung pulang. Mereka harus dirawat di rumah sakit setempat. Langkah ini sudah berjalan dengan baik atas biaya negara setempat. Setelah mereka sembuh dan dinyatakan bebas mereka bisa pulang via pesawat komersial," katanya.
Untuk proses pemulangan, pemerintah melakukan pemeriksaan di pintu-pintu masuk kepulangan TKI. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk menyaring WNI yang sehat dan mereka yang memiliki gejala Covid-19.
"Di antara mereka ada yang diharuskan menjalani karantina. Titik debarkasi kepulangan WNI sudah dipersiapkan di Jakarta dan Bali. Sesampai di tanah air mereka harus mengikuti protokol kesehatan," kata Judha.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) memproyeksi kepulangan TKI hingga Mei mendatang sebanyak 37.075 orang. Mereka berasal dari Malaysia sebanyak 15.429 orang, Hongkong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang, dan sisanya tersebar di negara tujuan TKI lainnya. Angka itu sesuai berakhirnya masa kontrak mereka.