Rabu 15 Apr 2020 18:25 WIB

Tangani Covid-19, Kota Cirebon Realokasi APBD Rp 30 Miliar

Dinkes Cirebon mendapatkan alokasi sebesar Rp 6,4 miliar untuk penanggulangan corona.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Daop 3 Cirebon melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap calon penumpang KA di Stasiun Cirebon, Ahad (15/3). Hal itu sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
Foto: Dok Humas Daop 3 Cirebon
Petugas Daop 3 Cirebon melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap calon penumpang KA di Stasiun Cirebon, Ahad (15/3). Hal itu sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemkot Cirebon merealokasi anggaran dalam APBD Kota Cirebon 2020 sebesar Rp 30 miliar. Anggaran itu direalokasikan untuk penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, menjelaskan, dari Rp 30 miliar itu, sebanyak Rp 25 miliar sudah ditaruh di masing-masing pos di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Di antaranya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon yang mendapatkan alokasi sebesar Rp 6,4 miliar untuk penanggulangan wabah Covid-19.

Baca Juga

‘’Saat ini kita masih terus berupaya melakukan pergeseran anggaran,’’ kata Eti, Rabu (15/4).

Selain merealokasi anggaran, Eti mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan gedung Diklat KB sebagai tempat perawatan pasien jika ruangan di RSD Gunung Jati tidak mencukupi. Dia menyebutkan, saat ini di gedung tersebut telah disediakan 40 tempat tidur.

Eti pun mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon untuk disiplin menerapkan standar pencegahan Covid-19. Seperti misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, melakukan physical distancing, dan tidak keluar rumah.

‘’Berdiam diri di rumah merupakan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,’’ tegas Eti.

Lebih lanjut Eti menyebutkan, untuk jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Cirebon hingga saat ini mencapai 295 orang. Dari jumlah tersebut, 268 orang dinyatakan selesai dan sisanya masih dipantau.

Sedangkan untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), terdapat lima orang. Dari jumlah itu, tiga orang telah selesai.

Eti menambahkan, Dinkes Kota Cirebon juga telah melakukan rapid tes terhadap masyarakat yang dinilai rawan tertular Covid-19. Dari hasil rapid test itu, tiga orang dinyatakan positif.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon, Edy Sugiarto, berharap agar seluruh lapisan masyarakat mendukung penuh upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia juga meminta agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap orang yang dinyatakan positif Covid-19.

‘’Justru mereka harus kita tolong dan beri dukungan,’’ tandas Edy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement