REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR BAHRU -- Sultan Johor Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar memastikan tidak ada bazar untuk Ramadhan tahun ini. Larangan ini termasuk untuk layanan tanpa turun (lantatur) atau drive-through karena wabah Covid-19.
Sultan mengatakan, para pemimpin garis depan di negara itu sekarang berjuang tanpa lelah untuk memerangi pandemi global ini. “Saya khawatir jika bazar Ramadhan diperbolehkan, akan ada kemacetan lalu lintas. Sehingga akan semakin membebani personel penegak hukum yang bertugas," kata Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar, dikutip di Bernama, Rabu (15/4).
Ia menambahkan, akan ada risiko akibat kontak dekat antarmanusia. Jika muncul klaster baru, akan susah dalam mengendalikan infeksi penyebarannya.
Sultan Ibrahim lantas meminta orang-orang di negara bagian untuk tetap sabar dan bertahan dalam masa-masa sulit ini. Salah satunya dengan menegakkan fase ketiga dari Ordo Kontrol Gerakan (MCO).
“Kesabaran adalah bagian dari iman (Muslim). Harap bersabar dan jangan menentang MCO. Pastikan Anda hanya keluar saat diperlukan," ujarnya.
Ia menyebut selama ini juga mengurung diri di rumah dan tidak pergi ke mana-mana. Ia memahami dan mengerti ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat karena tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.