Rabu 15 Apr 2020 19:12 WIB

Banjarmasin Berikan Bebas Pajak Hotel dan Restoran

Bebas pajak diberikan selama tiga bulan, terhitung mulai April.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membebaskan pajak hotel, termasuk restoran dan tempat hiburan (Foto; ilustrasi hotel)
Foto: Antara/Noveradika
Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membebaskan pajak hotel, termasuk restoran dan tempat hiburan (Foto; ilustrasi hotel)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membebaskan pajak hotel, termasuk restoran dan tempat hiburan. Bebas pajak tersebut akan diterapkan selama tiga bulan akibat sulitnya ekonomi di tengah pandemik virus COVID-19 di daerah tersebut.

Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, Subhan Nor Yaumil, mengatakan, Pemkot memberi kebijakan meringankan beban usaha perhotelan menghadapi mewabahnya virus COVID-19. "Karenanya sudah diputuskan itu, terhitung dari April, Mei dan Juni," ujarnya, Rabu (15/4).

Baca Juga

Kebijakan ini akan dievaluasi lagi nantinya dengan melihat kondisi penyebaran virus Corona.  "Jika misalnya kondisinya masih seperti ini, bisa diperpanjang lagi nantinya," ucap Subhan.

Menurut dia, kebijakan ini merujuk pada surat permohonan yang dilayangkan para pengusaha perhotelan. Sebab, usaha mereka di masa pandemic virus COVID-19 ini menjadi terhenti.

"Memang musibah virus Corona ini membuat semuanya kacau, khususnya perekonomian secara keseluruhan, sehingga pemerintah kota memahami kondisi wajib pajak yang kesusahan," tuturnya.

Konsekuensinya, ungkap Subhan, tentunya pendapat asli daerah (PAD) pada tahun ini menjadi menurun drastis. Bahkan diperkirakan hampir 50 persen dari target tahun ini.

"Target PAD kita kan Rp 367 miliar, diperkirakan akan menjadi Rp 180 miliar aja lagi," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement