Kamis 16 Apr 2020 01:10 WIB

AS Kembalikan 300 Juta Dolar Dana Skandal 1MDB

AS sempat menunda pengembalian dana skandal 1MDB

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)
Foto: Channel News Asia
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengatakan telah mengembalikan 300 juta dolar AS ke Malaysia dana pemulihan dari kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Pengembalian itu telah mengalami penundaan yang semula direncanakan pada Februari.

Laporan Reuters menyatakan, dana tertunda pertama kali karena masalah teknis. Kemudian penundaan terjadi kembali karena kondisi ketidakpastian atas pergolakan politik di Kuala Lumpur.

Baca Juga

Pengembalian terakhir, menurut Departemen Kehakiman, membuat AS telah menyerahkan atau membantu Malaysia memulihkan lebih dari 600 juta dolar AS atau 2,6 miliar ringgit. "Pembayaran tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan AS kepada rakyat Malaysia untuk memburu, menyita, kehilangan, dan mengembalikan aset yang diperoleh sehubungan dengan skema yang kurang ajar ini," kata Asisten Jaksa Agung dari Divisi Kriminal Brian A. Benczkowski.

Pemerintah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendirikan dana 1MDB pada 2009. Departemen Kehakiman AS memperkirakan 4,5 miliar dolar AS disedot dari Malaysia oleh pejabat dana tingkat tinggi dan rekanan antara 2009 dan 2014 dalam sebuah skandal yang juga melibatkan Goldman Sachs Group Inc.

Dana tersebut dicuci melalui lembaga keuangan di beberapa yurisdiksi, termasuk AS, Swiss, Singapura dan Luksemburg. Departemen Kehakiman tahun lalu mengatakan, telah mencapai kesepakatan dengan buronan pemodal Malaysia Low Taek Jho atau Jho Low, untuk memulihkan sekitar 1 miliar dolar AS dari penjualan aset yang diduga dibeli dengan dana 1MDB yang disalahgunakan.

Aset yang pulih termasuk real estate kelas atas di Beverly Hills, New York, dan London dan puluhan juta dolar dalam investasi bisnis yang dibuat Low. Upaya Departemen Kehakiman untuk memulihkan dana yang diambil dari 1MDB Malaysia akan terus berlanjut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement