REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengoperasian dan pembangunan proyek ketenagalistrikan akan tetap berjalan sesuai rencana yang diagendakan. Namun pelaksanaannya dengan tetap memperhatikan secara ketat protokol kesehatan Covid-19 sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menegaskan, keberlangsungan proyek ketenagalistrikan di tengah wabah corona diperlukan untuk memastikan pelayanan listrik kepada publik tetap andal dan aman.
"Masalah pengoperasian dan maintenance, transmisi, distribusi tetap dilakukan seperti biasa karena itu untuk kepentingan publik sehingga listriknya tetap aman dan andal," kata Hendra, Rabu (15/4).
Guna mengeksekusi kebijakan tersebut, sambung Hendra, Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana telah mengirim surat ke masing-masing Unit Pembangkit Swasta atau Independent Power Producer (IPP) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Pak Dirjen sudah bersurat ke masing-masing IPP dan PLN agar tetap menjaga protokol kesehatan yang diamanatkan tanpa mengurangi kinerja di lapangan," ungkap Hendra.
Program 35.000 Mega Watt (MW) menjadi proyek prioritas utama untuk dijalankan dengan prosedur kesehatan ketat. Beberapa proyek yang tengah berjalan diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, PLTU Tanjung Jati hingga PLTU Tambak Lorok. "Semua tidak ada laporan berhenti proyeknya," jelas Hendra.
Hal ini demi menopang pemenuhan kebutuhan kelistrikan, memperbaiki sistem kelistrikan hingga meningkatkan cadangan listrik terlebih diterapkannya kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. "Pemerintah pasti melindungi masyarakatnya agar kualitas akses energi lebih bagus," tegas Hendra.