Kamis 16 Apr 2020 00:34 WIB

RS Ahmedabad Bantah Pisahkan Pasien Corona Hindu dan Muslim

RS Ahmedabad menyebut tuduhan memisahkan pasien corona Hindu dan Muslim tak berdasar.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Muhammad Hafil
RS Ahmedabad Bantah Pisahkan Pasien Corona Hindu dan Muslim. Foto ilustrasi: Warga beristirahat di tempat penampungan bagi para migran di New Delhi, India, Selasa (14/4).  Tempat penampungan ini didirikan oleh pemerintah Delhi untuk menyediakan tempat perlindungan bagi para pekerja migran dan para tunawisma, di tengah-tengah karantinan, Menurut laporan media, Modi mengumumkan bahwa India awal 21- penguncian hari akan diperpanjang hingga 03 Mei 2020 dalam upaya untuk mengekang penyebaran coronavirus
Foto: EPA-EFE / RAJAT GUPTA
RS Ahmedabad Bantah Pisahkan Pasien Corona Hindu dan Muslim. Foto ilustrasi: Warga beristirahat di tempat penampungan bagi para migran di New Delhi, India, Selasa (14/4). Tempat penampungan ini didirikan oleh pemerintah Delhi untuk menyediakan tempat perlindungan bagi para pekerja migran dan para tunawisma, di tengah-tengah karantinan, Menurut laporan media, Modi mengumumkan bahwa India awal 21- penguncian hari akan diperpanjang hingga 03 Mei 2020 dalam upaya untuk mengekang penyebaran coronavirus

REPUBLIKA.CO.ID, AHMEDABAD — Pihak Rumah Sakit Sipil Ahmedabad diduga memisahkan pasien virus Corona Hindu dan Muslim. Para pejabat mengatakan bahwa dugaan pemisahan dilakukan tiga hari lalu mengikuti instruksi dari pejabat senior pemerintah. Namun, pemerintah negara bagian menyebut tuduhan itu 'tidak berdasar'.

“Apa pun yang telah dilakukan didasarkan pada keputusan yang diambil oleh pemerintah negara bagian. Saya tidak punya apa-apa untuk ditambahkan dan saya tidak ingin berkomentar,” kata Inspektur Medis GH Rathod dikutip di Deccan Herald, Rabu (15/4).

Baca Juga

Sementara itu, kolektor distrik (anggota dari Pegawai Negeri Sipil India dan didakwa mengawasi administrasi umum di distrik tersebut) Ahmedabad, Nirala mengatakan bahwa dia tidak tahu tentang langkah itu. “Aku tidak tahu tentang ini. Saya belum menemukan arahan dari pemerintah negara bagian untuk melakukan sesuatu seperti ini,” katanya.

Sebelumnya seorang pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengatakan dua hari yang lalu sekitar jam 11 malam diminta untuk mengganti tempat. Tidak diberitahu tentanga alasannya.