Rabu 15 Apr 2020 23:44 WIB

Pengamat: Istana Perlu Bersih-Bersih

Masalah di internal istana baru-baru ini berkaitan dengan etika jabatan.

Red: Ratna Puspita
Pengamat politik Boni Hargens
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pengamat politik Boni Hargens

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai pihak Istana perlu melakukan bersih-bersih karena dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius. Ini menyusul staf khusus presiden yang mengirimkan surat kepada para camat atas nama perusahaan pribadinya, tetapi menggunakan logo resmi kenegaraan.

"Ini tentunya membuat reputasi dan legitimasi pemerintah tercoreng," kata Boni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/4).

Baca Juga

Ia mengatakan di tengah kompleksitas penanganan wabah virus corona atau Covid-19, pemerintah dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius. "Situasi kita tidak mudah. Pemerintah sedang bekerja keras menjaga persepsi publik tetap positif dan saat yang sama harus menangani korban wabah," katanya.

Boni mengatakan tentunya situasi yang kacau di internal istana akan menambah runyam keadaan. "Saya kira demi perbaikan kinerja dan penyelamatan citra pemerintah perlu ada tindakan tegas terhadap bentuk perilaku menyimpang macam itu," ujarnya.