Rabu 15 Apr 2020 22:49 WIB

Kapolda Sulteng: Ada Bom di Badan Dua DPO yang Dilumpuhkan

Kapolda Sulteng mengatakan ditemukan bom di dua pelaku penyerangan polisi di Poso.

 Daftar Pencarian Orang (DPO) Teroris Poso di Palu, Sulawesi Tengah, (ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Daftar Pencarian Orang (DPO) Teroris Poso di Palu, Sulawesi Tengah, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Kapolda Sulteng Irjen Syafril Nursal mengatakan, petugas menemukan bom di badan dua pelaku penyerangan polisi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4). Dua pelaku penyerangan yang diketahui DPO jaringan MIT terpaksa ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap.

"Setelah melakukan aksinya kedua pelaku melarikan diri, kemudian dikejar dan dilakukan penyisiran tim kita dan didapati dua-duanya di sini (lokasi kontak tembak,red) dan di badannya ada bom sehingga dengan kondisi itu harus dilumpuhkan," ujar Kapolda Irjen Pol Syafril Nursal, di Kabupaten Poso.

Baca Juga

Kapolda menegaskan, tindakan tegas tersebut harus dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang bisa membahayakan tim aparat yang melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku. Karena sebelumnya dua pelaku ini telah melakukan penyerangan kepada polisi yang bertugas pengamanan salah satu Bank di Kota Poso, menyebabkan anggota polisi tersebut alami terluka tembak di dada sebelah kanan tembus punggung belakang.

Kapolda mengemukakan, kedua pelaku sendiri dipastikan merupakan anggota kelompok sipil bersenjata jaringan MIT pimpinan Ali Kalora. "Untuk itu saya meminta kepada Ali Kalora dan kawan-kawan untuk segara menyerah, kalau tidak kita akan buru terus sampai kapanpun juga sampai habis semuanya," ujarnya.

Kemudian kata Kapolda, apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini di wilayah Kabupaten Poso, diduga rangkaian aksi oleh kelompok ini. "Perlu kita ketahui sebelumnya itu telah terjadi penyerangan terhadap patroli kita, kemudian mereka membunuh orang sedang panen kakao dalam kebun perbuatan sadis tanpa perikemanusiaan," ungkap Kapolda

Syafril mengatakan, target pelaku penyerang polisi bukan perampokan. Namun, kedua pelaku berniat mengambil senjata milik anggota polisi. Hal itu terlihat dari rekama CCTV. Kapolda katakan, dengan ada kejadian ini pengamanan di wilayah diperketat, mengingat jaringan kelompok tersebut telah masuk ke dalam Kota Poso. 

"Pengamanan diperketat dengan melibatkan teman-teman dari TNI," ujarnya.

Ia mengatakan untuk mayat kedua pelaku akan bawa ke Palu untuk diotopsi dan diidentifikasi. "Barang bukti yamg didapat ada senjata FN, ada peluru, ada bom, sepeda motor yang dipakai dan beberapa barang bukti lainnya," kata Kapolda.

Kapolda juga mengatakan saat ini diperkirakan DPO kelompok tersebut diduga sekitar 14 orang di wilayah Kabupaten Poso. "Masih sekitar 14 orang dan kita masih terus mendeteksi mereka. Sementara kondisi polisi yang tertembak stabil, sekarang sudah saya kirim ke Palu untuk mendapatkan perawatan yang intensif," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement