Rabu 15 Apr 2020 23:05 WIB

Pemprov Sulsel akan Isolasi 500 ODP di Hotel

500 ODP itu akan diisolasi dan dilatih menjadi duta Covid-19.

dr Ichsan Mustari, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Foto: Tangkapan layar
dr Ichsan Mustari, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merencanakan isolasi kepada 500 (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19 di sebuah hotel. Upaya ini sebagai salah satu strategi menekan penyebaran wabah virus corona khususnya di Kota Makassar.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, Rabu (15/4) menyampaikan masih ada sekitar 500 ODP yang belum selesai pemantauan dari total 2.000 orang lebih telah melalui masa inkubasi. Mereka inilah yang akan diisolasi di hotel.

Baca Juga

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 per 15 April, terdapat 2.752 ODP dengan selesai pemantauan 2.179 dan 573 proses pemantauan. "Oleh karena itu, strategi kita adalah semua ODP yang sudah kita punya datanya akan kita masukkan dalam paket 14 hari di hotel. Jadi mereka menginap di hotel 14 hari dan kita buatkan program," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari mengemukakan bahwa kebijakan baru bagi ODP tersebut merupakan pendekatan lebih spesifik untuk pencegahan penyebaran virus corona. Ini difokuskan untuk Kota Makassar sebagai episentrum penyebaran corona di Sulsel.

Sekitar 500 ODP, lanjut dr Ichsan akan dikumpulkan di sebuah hotel untuk mengikuti pembinaan. Mereka diisolasi dan akan dilatih menjadi duta Covid-19. "Jadi mereka ini akan dipersiapkan sebagai edukator yang akan mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19, mulai dari pencegahan dan cara penularannya," katanya.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Sulsel mencatat kasus positif Covid-19 sebanyak 240 orang. Dengan total pasien sembuh sebanyak 42 orang. "Ada perbedaan data di Kementerian yang menyebutkan 242 orang positif di Sulsel. Dua orang ini memang sudah melakukan pemeriksaan tetapi itu pemeriksaan control, bukan pemeriksaan pertama," ujarnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement