Rabu 15 Apr 2020 23:32 WIB

WNI yang Sembuh dari Covid-19 di Singapura Terus Bertambah

Kedutaan Besar RI di Singapura mencatat 16 orang WNI sembuh dari Covid-19.

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kedutaan Besar RI di Singapura mencatat jumlah warga negara Indonesia yang sembuh dari Covid-19 di negara itu terus bertambah. Saat ini, 16 orang WNI telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

KBRI menyebutkan hingga kini tercatat 47 WNI yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Singapura, dengan rincian 16 orang telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Baca Juga

Sedangkan 2 pasien lainnya meninggal dan 29 masih menjalani perawatan.

Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan tambahan 2 WNI yang dikonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (14/4) yaitu kasus 3194 dan 3197. "KBRI akan terus melakukan pemantauan secara dekat dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan WNI tersebut," sebut KBRI Singapura.

Kasus 3194 merupakan lelaki pemegang work pass berusia 41 tahun dan kasus 3197 merupakan WNI pemegang work pass berusia 24 tahun. KBRI Singapura kembali mengingatkan kepada seluruh WNI di sana, bahwa status DORSCON Oranye masih berlaku, sehingga tetap perlu waspada.

Masih dalam rilis KBRI, Pemerintah Singapura memberlakukan pengetatan kebijakan (circuit breaker measures) demi memutus rantai transmisi lokal Covid-19 di Singapura, yaitu dengan menutup seluruh tempat kerja. Hanya pelayanan esensial seperti supermarket dan rumah makan yang diizinkan beroperasi, namun dibatasi hanya untuk layanan antar ambil, serta layanan publik yang esensial terkait dengan rantai pasokan global serta menghentikan seluruh kegiatan sosial dan kegiatan publik lainnya.

Diwajibkan pula untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan bagi yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 300 SGD untuk pelanggaran pertama dan peningkatan denda dan hukuman untuk pelanggaran selanjutnya.

"Diharapkan seluruh WNI dapat mengikuti aturan dan imbauan sesuai ketentuan pengetatan terbaru dari Pemerintah Singapura yaitu tidak keluar rumah apabila tidak mendesak, bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi, secara periodik mencuci tangan, segera ke dokter bila mengalami simtomatik, dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement