REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI koordinator Bidang Polhukam, Azis Syamsuddin mengatakan pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas bagi siapa saja yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Azis pun mengapresiasi pihak kepolisian yang bergerak cepat melumpuhkan dua terduga anggota teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang melakukan penyerangan terhadap seorang petugas kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah.
"Tindakan tegas dan terukur terhadap terduga terorisme yang dilakukan oleh Polri patut diapresiasi, karena ada anggota kepolisian yang sebelumnya menjadi korban penembakan dua pelaku tersebut," ujar Azis, Rabu (15/4).
Seperti diketahui, dua orang terduga anggota teroris kelompok MIT, Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah, menyerang Briptu Ilham Suhayar, seorang petugas polisi yang berjaga di Bank di Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu pagi. Petugas kepolisian kemudian melakukan pengejaran, dan terpaksa menembak mati kedua orang yang diduga anggota jaringan MIT pimpinan Ali Kora, karena melawan saat hendak ditangkap.
Azis melanjutkan, saat ini aparat kepolisian harus mengambil tindakan tegas bagi siapa saja yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Apalagi, pemerintah sekarang bersama TNI, Polri dan unsur lainnya sedang berjuang melawan penyebaran virus corona (Covid-19).
"Jangan beri ruang bagi pelaku kejahatan maupun terorisme yang memanfaatkan situasi pandemi corona. Mereka pasti melihat aparat kepolisian lagi fokus menjaga keamanan untuk memutus mata rantai virus COVID-19," ujar politikus Golkar itu.
Wakil Ketua DPR itu juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dan bergotongroyong bersama pemerintah serta aparat keamanan untuk melawan wabah Covid-19. Ia mengingatkan jangan ada pihak yang menjadikan situasi pandemi ini untuk berbuat tindak kriminal dan menebarkan aksi terorisme.
"Seluruh elemen masyarakat juga memerangi aksi terorisme, tapi sekarang kita semua harus bersatu melawan virus corona. Jangan menebarkan aksi teror yang membuat resah masyarakat," ucapnya.