REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL - Pada 16 April 1972 misi pendaratan lunar Amerika Serikat (AS) yang kelima, Apollo 16, berhasil diluncurkan dalam perjalanan sejauh 238 ribu mil ke bulan. Apollo 16 berangkat dari Cape Canaveral, Florida.
Dilansir History, empat hari setelahnya pada 20 April, astronaut John W. Young dan Charles M. Duke turun ke permukaan bulan dari Apollo 16. Lunar tetap mengorbit di sekitar bulan dengan astronaut ketiga, Thomas K. Mattingly, sebagai komandan.
Young dan Duke tetap di bulan selama hampir tiga hari. Mereka menghabiskan lebih dari 20 jam menjelajahi permukaan satu-satunya satelit Bumi.
Kedua astronaut menggunakan kendaraan Lunar Rover untuk mengumpulkan lebih dari 200 pon batu sebelum kembali ke Apollo 16 pada 23 April. Empat hari kemudian, tiga astronaut kembali ke bumi dengan aman mendarat di Samudera Pasifik.
Dikutip EDN, lebih dari 30 tahun kemudian Apollo 16 kembali menjadi berita utama. Pada 2006, tak lama setelah Badai Ernesto melanda North Carolina, seorang bocah lelaki berusia 11 tahun bernama Kevin Schanze menemukan sepotong puing logam di tanah dekat rumah pantainya. Schanze dan seorang temannya menemukan sebuah perangko di lembaran logam datar 36 inci. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata merupakan salinan lambang misi Apollo 16 yang sudah pudar.
NASA mengonfirmasi objek tersebut menjadi bagian dari tahap pertama roket Saturn V yang meluncurkan Apollo 16 ke luar angkasa. Schanze mengembalikan potongan roket ke NASA dan, sebagai hadiah, bocah berusia 16 tahun itu diberi tur semua akses ke Kennedy Space Center. Ia juga mendapat tempat duduk VIP untuk peluncuran STS-135, misi terakhir Space Shuttle Program.