REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada dua opsi yang akan dilakukan klub basket Louvre Surabaya terkait penyesuaian gaji pemain akibat dampak dari covid-19 yang menghantam hampir semua lini usaha. Bukan rahasia umum bila tim-tim IBL 2020 masih mengandalkan kekuatan finansial pemilik klub.
Ketika bisnis pemilik klub terdampak wabah covid-19, maka tim juga ikut terpengaruh. Bisnis perhotelan yang lesu membuat pemilik Louvre memberikan opsi penyesuaian gaji kepada pemainnya.
Bisnis perhotelan yang dijalani Erick Herlangga, pemilik Louvre, juga terkena dampak wabah covid-19. Secara otomatis, dirinya juga akan melakukan penyesuaian gaji pemain tim basketnya. Tetapi jumlahnya masih belum ditentukan. Hanya saja, Erick menyodorkan dua opsi kepada pemain.
"Opsi pertama perubahan kontrak, atau adendum kontrak. Opsi kedua pemotongan gaji. Namun dua opsi ini masih akan kami bicarakan lebih lanjut dengan pemain. Karena menyangkut besaran gaji yang bakal diterima pemain," kata Erick dilansir dari laman IBL Indonesia, Kamis (16/4).
Opsi adendum kontrak yang dimaksud Erick yakni pemain menerima perpanjangan masa kontrak. Perpanjangan masa kontrak itu, sama dengan masa penundaan liga. Jadi misalnya liga ditunda dua bulan, maka pemain akan ditambah kontraknya selama dua bulan juga. Opsi kedua adalah pemotongan gaji.
"Sesuai anjuran IBL, saya punya rencana bahwa pemain yang dipotong gajinya adalah mereka yang punya nilai gaji di atas UMR. Sedangkan untuk yang UMR, mereka tidak dipotong. Usulan ini masih akan dibahas lebih lanjut dengan pemain," jelas Erick.
Erick menegaskan, untuk bulan Maret, gaji sudah dibayarkan penuh. Sedangkan untuk bulan April, masih perlu dibicarakan lebih lanjut.