Kamis 16 Apr 2020 07:39 WIB

Masjid Jogokariyan Tambah Bantuan Sembako Selama Covid-19

Masjid Jogokariyan menambah bantuan sembako untuk dhuafa.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, menyatakan Masjid Jogokariyan menambah bantuan untuk dhuafa selama Covid-19
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, menyatakan Masjid Jogokariyan menambah bantuan untuk dhuafa selama Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Masjid Jogokariyan memang sudah memiliki program pembagian sembako rutin kepada warga sekitar. Tapi, selama pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), program ditingkatkan baik segi kualitas maupun kuantitas.

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir Asp, mengatakan untuk pembagian sembako memang reguler dilakukan setiap 15 hari. Selama pandemi Covid-19 dilaksanakan lebih sering karena warga berdiam di rumah. "Kalau sekarang ini kita tambah, lebih sering sekarang, sepekan sekali," kata Jazir kepada Republika..co.id, Kamis (16/4).

Baca Juga

Selain itu, Masjid Jogokariyan memiliki ATM Beras yang sewaktu-waktu bisa diambil warga menggunakan Kartu ATM Beras yang sudah dibagikan. Kartu ATM sendiri sejauh ini sudah dipegang 1.380 orang.

Setiap hari, kata Jazir, rata-rata ada 300 kilogram beras yang disediakan ATM Beras Masjid Jogokariyan. Jadi, sekitar 9 ton setiap satu bulan sudah disediakan untuk warga miskin dan warga rentan miskin.

Terlebih, Masjid Jogokariyan memang sudah memiliki data lengkap klasifikasi tingkat ekonomi warga sekitar. Jadi, sudah terdata mana warga yang miskin dan mana warga yang rentan miskin untuk mendapat bantuan.

Kemudian, sejak beberapa pekan terakhir selepas pelaksanaan shalat mahgrib disediakan pula makanan. Makanan itu dibolehkan dibawa pulang jamaah kalau memang keluarga di rumah masing-masing membutuhkan. "Biasanya sekitar 400-500 porsi," ujar Jazir.

Selain itu, selama masa pandemi Covid-19, Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) Masjid Jogokariyan memberi kegiatan-kegiatan bernilai ekonomi bagi mereka yang di rumahkan. Disediakan bahan kain untuk mereka membuat masker.

"Nanti, hasilnya dibeli Masjid Jogokariyan, mereka buat alat pelindung diri (APD), nantinya dibeli Masjid Jogokariyan kita jual ke RS-RS, ada penutup muka, ada baju hazmat dan lain-lain," kata Jazir.

Kemudian, warga sekitar diajak membuat bumbu-bumbu masak berbentuk kalengan untuk dijual Masjid Jogokariyan. Pun, mereka yang memiliki lahan, diberi bibit-bibit sayuran yang bisa cepat dipanen.

Jenisnya mulai dari bayam cabut sampai kangkung. Dari sana, hasilnya bisa dinikmati keluarga-keluarga jamaah, dan jika hasilnya lebih bisa diberikan kepada tetangga-tetangga yang lain.

Masjid Jogokariyan masih pula memberikan empon-empon setiap setelah shalat subuh kepada jamaah. Bahkan, belakangan ditambahkan pula sarapan pagi yang hangat agar meningkatkan kekebalan tubuh jamaah.

"Menunya ganti-ganti, kadang bubur kacang hijau, kadang bubur nasi telur, kadang bubur ayam, kadang soto, dan kita berikan vitamin C," ujar Jazir.

Selain itu, Masjid Jogokariyan yang memproduksi hand sanitizer setiap hari membagikannya untuk jamaah dalam botol ukuran 60 mililiter. Lalu, jika itu sudah habis mereka disilakan mengisi ulang di Masjid Jogokariyan.

"Karena kita industri sendiri, jadi sekarang bahkan kita membuat etanol dari singkong, jeramin, kita buat alkohol dan larutan alkohol ini kita buat hand sanitizer, sabun, dan lain-lain," kata Jazir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement