REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemik Covid-19, Alat Pelindung Diri (APD) sangat sedikit. Hal ini membuat Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) baru-baru ini merekomendasikan taktik untuk memperluas penggunaan penutup yang biasanya digunakan sekali pakai.
Menanggapi kekurangan tersebut, produsen mobil Ford mulai memproduksi gaun isolasi tingkat rumah sakit dengan kain yang digunakan dalam airbagnya. Terbuat dari nilon yang kuat, tahan air dengan lapisan silikon, gaunnya dapat dicuci dan digunakan kembali hingga 50 kali.
Perusahaan yang berpusat di Michigan itu mengungkapkan bahwa mereka berencana bekerja dengan Joyson Safety Systems, pemasok airbag, untuk memproduksi 100 ribu baju setiap pekan dengan tujuan memberikan 1,3 juta unit pada awal Juli. Bahan nylon 6,6 yang digunakan dalam airbag kendaraan serta parasut, karpet, dan selang taman menjadi bahan PPE yang ideal.
“Ini adalah temuan yang sangat bagus, dan baju-baju ini bisa dicuci,” jelas Direktur Ford, Marcy Fisher, dilansir melalui Quartz, Kamis (16/4).
Ford, yang berkonsultasi dengan rumah sakit setempat untuk menentukan pola menjahit untuk gaun isolasi, mengatakan kepada Quartz bahwa mereka melakukan tes internal. Ini untuk memastikan mereka memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM F3352-19) dan Asosiasi untuk Kemajuan Instrumentasi Medis (ANSI-AAMI PB70-2012).
Program pembuatan gaun cepat Ford adalah bagian dari kemitraan respons Covid-19 dengan 3M, GE, dan sejumlah mitra manufaktur. Dengan sebagian besar perusahaan mobil besar menghentikan produksinya , Ford adalah salah satu dari beberapa pembuat mobil yang telah mengerahkan kembali sumber dayanya untuk melawan pandemik. Perusahaan seperti General Motors dan Tesla telah mengubah beberapa pabrik mereka menjadi ventilator dan pabrik produksi masker.